Bercocok tanam cabai tidak selalu membutuhkan lahan yang luas. Beberapa sayuran (seperti: tomat, kubis, bawang, bayam, kangkung, seledri, dan cabai) hanya membutuhkan tanah yang subur dan dangkal. Menanamnya pun tidak sulit asalkan mendapat air, nutrisi, dan cahaya matahari yang cukup.
Tanaman cabai akan berbunga setelah 3 bulan tumbuh. Pada fase pembungaan, biasanya perlu diberi pupuk untuk menunjang pertumbuhan buah. Pemupukan yang baik adalah dari sisa bahan organik atau sampah dapur. Sebaiknya, bahan organik dipendam agar pembusukan terjadi secara anaerob dan lebih terjaga nutrisi di dalamnya.
Cabai yang berwarna merah menandakan sudah 100% matang dan biasanya biji yang ditanam diambil dari cabai merah ini.
Cabai besar dan keriting yang sudah merah akan mudah mengering apabila tidak segera diambil dari tanaman. Hal tersebut terjadi secara alami karena pembuahan pada tanaman sudah selesai.
Selanjutnya, tanaman akan muncul bunga kembali hingga 8-12 siklus.
Berakhirnya siklus pembungaan dan pembuahan ditandai dengan sudah tidak adanya bunga yang tumbuh dan terkadang tanaman akan mengering.
Cabai segar yang bersisa akan mudah membusuk apabila penanganannya tidak tepat. Sebaiknya, buah cabai yang masih segar segera digunakan atau jika tidak disimpan di ruang pendingin. Hindarkan buah cabai yang masih segar dari segala jenis serangga karena akan menjadi tempat tumbuh si inang.
Proses pengawetan buah cabai adalah dengan pendinginan (freezing), pencampuran (mixing), pengedapan (covering), dan pengeringan (drying). Ketahanan berbeda-beda, proses drying-covering menunjukkan tingkat ketahanan yang paling tinggi karena kadar air yang rendah dan suhu terkontrol dapat menekan laju kerusakan cabai.
Comments
Post a Comment