Skip to main content

Menanam bibit cabai di halaman rumah sendiri



Bercocok tanam cabai  tidak selalu membutuhkan lahan yang luas. Beberapa sayuran (seperti: tomat, kubis, bawang, bayam, kangkung, seledri, dan cabai) hanya membutuhkan tanah yang subur dan dangkal. Menanamnya pun tidak sulit asalkan mendapat air, nutrisi, dan cahaya matahari yang cukup.





Tanaman cabai akan berbunga setelah 3 bulan tumbuh. Pada fase pembungaan, biasanya perlu diberi pupuk untuk menunjang pertumbuhan buah. Pemupukan yang baik adalah dari sisa bahan organik atau sampah dapur. Sebaiknya, bahan organik dipendam agar pembusukan terjadi secara anaerob dan lebih terjaga nutrisi di dalamnya.



Cabai yang berwarna merah menandakan sudah 100% matang dan biasanya biji yang ditanam diambil dari cabai merah ini.
Cabai besar dan keriting yang sudah merah akan mudah mengering apabila tidak segera diambil dari tanaman. Hal tersebut terjadi secara alami karena pembuahan pada tanaman sudah selesai.
Selanjutnya, tanaman akan muncul bunga kembali hingga 8-12 siklus.
Berakhirnya siklus pembungaan dan pembuahan ditandai dengan sudah tidak adanya bunga yang tumbuh dan terkadang tanaman akan mengering.









Cabai segar yang bersisa akan mudah membusuk apabila penanganannya tidak tepat. Sebaiknya, buah cabai yang masih segar segera digunakan atau jika tidak disimpan di ruang pendingin. Hindarkan buah cabai yang masih segar dari segala jenis serangga karena akan menjadi tempat tumbuh si inang.


Proses pengawetan buah cabai adalah dengan pendinginan (freezing), pencampuran (mixing), pengedapan (covering), dan pengeringan (drying). Ketahanan berbeda-beda, proses drying-covering menunjukkan tingkat ketahanan yang paling tinggi karena kadar air yang rendah dan suhu terkontrol dapat menekan laju kerusakan cabai.


Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan istilah kebun, sawah, ladang dan taman

     Kebun adalah istilah yang digunakan untuk menamai suatu bentangan lahan pertanian yang memiliki cakupan area yang luas. Karakteristik yang menonjol adalah komoditi yang ditanam sejenis dengan kapasitas pengelolaan lahan yang tinggi. Tenaga kerja tergolong ahli sehingga tiap orang dapat menangani area pertanian yang luas. Nama ini lebih sering kita jumpai dengan penyebutan kata "perkebunan".      Sawah adalah lahan pertanian terarah dengan komoditi pertaniannya didominasi tanaman-tanaman jenis serealia. Di Indonesia, lahan persawahan sangat dikenal dengan tanaman padinya. Lahan pertanian untuk tanaman serealia diusahakan pada bentangan yang datar karena jenis tanaman ini mudah rubuh jika terkena tiupan angin kencang.      Ladang adalah jenis tanah tidur yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dengan komoditi umumnya sejenis palawija. Tanaman palawija tahan terhadap cuaca yang cenderung kering. Ladang memiliki kelebihan karena lokasinya dapat ditempatkan

Legalisasi industri mebel

     Legalisasi (pengesahan) permebelan menjadi bukti bahwasanya produk yang dihasilkan dari proses pengolahan dalam kegiatan manufaktur bahan baku kayu olahan berasal dari jalur yang aman tanpa memberikan efek kerusakan pada alam seperti ilegal logging / pembalakan liar, pencurian kayu industri, penggelapan bahan baku perkayuan serta kegiatan yang berpotensi merusak alam lainnya. Berikut merupakan syarat dan data perizinan yang berlaku di Indonesia: A. Industri Mebel 1. Surat Izin Usaha Perdagangan / SIUP Landasan Hukum: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 36/M-DAG/PER/9/2007 Persyaratan Permohonan Izin: untuk Perusahaan yang berbentuk CV. dan Firma, - Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan / Akta Notaris yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri - Fotokopi Kartu Tanda Penduduk/KTP Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan - Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan  - Foto Pemilik atau Pengurus atau Penang

Dekomposisi, Kontaminasi, Fermentasi dan Preservasi pada makanan

    Pembusukan / kerusakan produk makanan adakalanya berasal dari dekomposisi dan terkadang melalui kontaminasi zat tertentu. Keduanya mengalami perubahan kandungan nutrisi, tetapi dibedakan dengan adanya dekomposer dan zat kontaminan.     Dekomposer mengacu pada organisme yang dapat mempercepat terjadinya dekomposisi. Sedangkan, Zat kontaminan merupakan suatu zat yang tertambahkan dalam objek sehingga terjadi kontaminasi.     Organisme pendekomposisi diantaranya semut, belatung, jamur, dan bakteri. Perubahan nutrisi ditandai dengan berkurangnya protein terkandung akibat dekomposer dan muncul bau tidak sedap.     Kontaminasi bisa berasal dari organisme, zat kimia, maupun benda fisik yang jika termakan / dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi manusia. Gejala dan akibat yang ditimbulkan berbeda-beda, mulai dari mual hingga beresiko kanker.     Fermentasi pada umumnya, merupakan proses pengawetan dengan bantuan ragi. Glukosa dalam bahan baku makanan dirombak menghasil