Perputaran masa produksi berkaitan erat dengan lamanya pemakaian lahan. Panjang masa tanam merupakan ukuran yang digunakan para petani untuk memulai proses penanaman. Iklim dan cuaca di sekitar area pertanian juga menjadi penentu jenis dan varietas tanaman yang digunakan. Di Indonesia sendiri, petani tradisional masih sering menggunakan perubahan musim sebagai penentu awal musim tanam.
Iklim tropis yang dimiliki oleh negara di bagian ekuator bumi menghasilkan 2 (dua) musim. Musim penghujan dan kemarau. Kedua musim ini digunakan sebagai acuan petani untuk mulai menanam. Pergantian musim juga diakhiri dengan pemanenan tanaman yang tersisa agar dapat diganti dengan bibit tanaman yang cocok dengan musim berikutnya. Pergiliran tanaman di Indonesia hanya dilakukan sebanyak dua kali dengan masa tanam 3-4 kali dalam setahun.
Iklim subtropis di beberapa negara membagi musim menjadi 4 bagian. Musim semi, panas, gugur, dan dingin. Pada musim-musim tersebut, intensitas air hujan berubah-ubah. Sehingga perlu adanya sistem irigasi untuk mendukung produksi pertanian.
Green-house sering digunakan pada daerah gurun dan kutub karena sulitnya mengontrol iklim mikro di sekitar lahan pertanian pada iklim makro yang ekstrim. Daerah gurun dan kutub memiliki 2 musim, yaitu musim dingin dan musim panas. Perubahan suhu pada musim panas dan musim dingin sangat tinggi. Musim dingin di daerah kutub membekukan air dengan suhu rata-rata di bawah nol derajat celcius. Begitu juga dengan musim panas di daerah gurun hingga mencapai 45 derajat celcius. Padahal suhu normal manusia berkisar 35-38 derajat celcius.
Mayoritas tanaman dapat tumbuh di dalam green-house. Daerah dengan cuaca yang ekstrim akan lebih terdukung dengan keberadaanya. Mungkin saja di Indonesia juga dapat beralih dengan penggunaan green-house pada daerah dengan tingkat kerawanan tinggi. Hal yang rawan pada lahan pertanian antara lain: banjir, kekeringan, dan pembangunan pemukiman penduduk di area lahan produksi sehingga dapat mengurangi luasan produksi area pertanian.
Kelebihan green-house adalah dapat selalu digunakan pada musim apapun, sehingga baik untuk sistem pertanian berkelanjutan. Keseimbangan produksi dalam kurun waktu satu tahun dapat dijaga tetap stabil. Kelangkaan produk pertanian dapat dihindari selama lahan dapat berpoduksi.
Comments
Post a Comment