Sumber bahan organik dan mineral tanah jumlahnya sangat berlimpah, tetapi sering kali tidak terjangkau fisik karena medan yang sulit atau butuh peralatan yang memadai untuk dapat mengambilnya. Sebagai sampel adalah pupuk kimia, untuk mendapatkannya membutuhkan pabrik pengeboran hingga menjangkau deposit minyak bumi yang kaya akan mineral tanah. Begitu pula bahan organik atau zat hara tanah, cukup sulit untuk menjaganya dalam keadaan konstan. Penggunaan konsumsi akar tanaman dan abrasi mudah sekali menghilangkan bahan organik dan mineral tanah sehingga menyebabkan kekahatan pada tanaman. Ketergantungan petani untuk mendatangkan sumber bahan organik dan mineral tanah yang murah merespon penyedia pupuk murah untuk terus mengembangkan inovasi dan produk-produk pupuk baru.
Di sisi lain, pengembang perikanan sering kali kesulitan untuk membuang residu lumpur perikanannya. Lumpur yang dibuang ke saluran air menyebabkan ekosistem perairan terbuka menjadi terganggu, sehingga berakibat buruk untuk perikanan masa depan. Alternatifnya adalah pengangkatan lumpur kolam ikan*. Lumpur basah mengandung banyak bahan organik dan mineral yang baik bagi tanaman, tetapi masih bersifat panas. Untuk itu dilakukan pengeringan lumpur agar suhunya normal saat diberikan pada tanaman. Lumpur yang telah kering dapat diberikan pada tanah di dekat perakaran tanaman. Penyediaannya dan penyimpanan pupuk ini mudah dan lebih praktis.
Kandungan bahan organik dan mineral lumpur bervariasi. Penggunaan bibit ikan, pakan, dan ketinggian daerah perikanan dapat mempengaruhi kandungan dari lumpur tersebut. Masih dibutuhkan penelitian untuk mengetahui secara presisi kandungan dalam residu lumpur perikanan.
Daerah yang jarang industri perikanan mungkin kesulitan untuk mendapatkan alternatif seperti ini. Ada kemiripan pada lumpur sungai yang jernih (tidak tercemar) dengan residu lumpur di industri perikanan. Sepanjang aliran sungai asalkan tidak terlalu dalam, biasanya lapisan tanah di dasar sungai mempunyai karakteristik yang sama dengan humus pada lahan pertanian. Pengerukan dasar sungai pada area yang sering mengalami banjir masih menguntungkan, karena tanah hasil pengerukan banyak mengandung humus yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Comments
Post a Comment