Berbagai teknik pengolahan dapat dilakukan pada penanganan pasca panen produk pertanian. Tujuan utama dari penanganan pasca panen adalah agar konsumen 'more comfortable' atau 'lebih nyaman' dalam menggunakan produk, baik dalam bentuk bahan segar maupun bentuk olahan produk. Sedangkan tujuan sampingannya, antara lain menaikkan daya simpan produk, menjaga kesegaran produk, menaikkan daya guna produk, memvariasikan jenis olahan produk, menekan tingkat kerusakan produk, menaikkan nilai ekonomis produk, serta menstabilkan harga produk olahan. Tujuan penanganan dapat berkembang karena sifatnya yang fleksibel, akan tetapi akan selalu kembali kepada 'more comfortable' bagi konsumen. Karena kemudahan konsumen menggunakan produk-produk pertanian merupakan faktor utama diadakannya penanganan pasca panen.
Tingkat kepuasan konsumen selalu menjadi patokan, dimana pada tingkat kepuasan yang tinggi merupakan suatu keberhasilan penanganan produk pertanian. Sebaliknya, tingkat kepuasan konsumen yang rendah menunjukkan kurang efektifnya penanganan produk.
Peningkatan daya simpan produk ditujukan pada 'fulfillment and avail-ability' (pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan dalam jangka waktu yang lama). Produk yang tak tahan simpan cenderung kurang diminati karena dalam menyimpan produk yang cepat rusak membutuhkan perlakuan yang khusus. contoh: daging beku dan olahan bubuk cabai.
Menjaga kesegaran produk merupakan 'perlakuan tanpa mengolah' yang mendominasi dari penanganan pasca panen. Faktor yang mempengaruhi tingkat kesegaran produk yaitu pertumbuhan bakteri pembusuk dan kontaminasi dari luar produk. Penanganan produk pada tahap ini ditujukan untuk menekan laju pertumbuhan bakteri dan menghalangi produk agar tidak terkontaminasi. Teknologi pada penanganan pasca panen dengan tetap menjaga kesegaran produk semakin dikembangkan. contoh: ikan tuna segar, daging segar dan cabai segar.
Daya guna produk menjadi tolak ukur tingkat kegunaan suatu produk oleh konsumen, dimana semakin tinggi daya guna produk maka kebutuhan akan penyediaannya pun semakin tinggi pula. contoh: Ketersediaan beras, daging ayam, daging sapi, telur, dll.
Variasi produk olahan berkaitan erat dengan keterjangkauan produk di pasaran. Dengan semakin bervariasinya olahan suatu produk memberikan pilihan pada konsumen perihal produk. Hal ini mampu meningkatkan daya guna produk di mata konsumen. Sehingga semakin bervariasinya produk olahan maka minat konsumen terhadap produk akan meningkat. contoh: beras pandan wangi, beras hitam organik, dan beras putih organik.
Comments
Post a Comment