Skip to main content

Pengasaman tanah pada lahan pertanian


       Peningkatan kadar keasaman tanah terjadi baik secara alami maupun pada saat olah tanah oleh manusia. Kadar peningkatannya pun berbeda-beda menurut tingkat eksploitasi tanah pada lahan yang digunakan. Kenaikan secara alami sering kali dapat dinetralisir oleh tanah dikarenakan tanah memiliki daya stabilitas yang tinggi, terkecuali pada cuaca / kejadian-kejadian ekstrim. Kejadian ekstrim seperti bencana banjir, gunung meletus, tanah longsor dan lainnya mampu memicu terjadinya pengasaman tanah. Eksploitasi besar-besaran oleh manusia juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kenaikan tingkat keasaman tanah.

       Beberapa kejadian yang normal terjadi sebagai pemicu terjadinya kenaikan kadar keasaman dalam tanah berikut antisipasinya:

        Penyebab naiknya kadar keasaman tanah;
a. Hujan asam.      
b. Penyerapan hara oleh akar tanaman.
c. Penggunaan pupuk amonium sulfat dan monokalsium fosfat.
d. Oksidasi sulfur.

        Antisipasi zat asam tanah;
a. Pengapuran.
b. Penganekaragaraman tanaman.
c. Penggunaan pupuk organik.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan istilah kebun, sawah, ladang dan taman

     Kebun adalah istilah yang digunakan untuk menamai suatu bentangan lahan pertanian yang memiliki cakupan area yang luas. Karakteristik yang menonjol adalah komoditi yang ditanam sejenis dengan kapasitas pengelolaan lahan yang tinggi. Tenaga kerja tergolong ahli sehingga tiap orang dapat menangani area pertanian yang luas. Nama ini lebih sering kita jumpai dengan penyebutan kata "perkebunan".      Sawah adalah lahan pertanian terarah dengan komoditi pertaniannya didominasi tanaman-tanaman jenis serealia. Di Indonesia, lahan persawahan sangat dikenal dengan tanaman padinya. Lahan pertanian untuk tanaman serealia diusahakan pada bentangan yang datar karena jenis tanaman ini mudah rubuh jika terkena tiupan angin kencang.      Ladang adalah jenis tanah tidur yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dengan komoditi umumnya sejenis palawija. Tanaman palawija tahan terhadap cuaca yang cenderung kering. Ladang...

Pengeringan lumpur yang mengendap di dasar kolam

      Limbah / kotoran ikan yang menumpuk di dasar kolam menjadi sarang penyakit bagi ikan.      Proses pembuangan pada limbah ini juga berpotensi merusak ekosistem daerah tersebut.            Kawasan sentra pembesaran ikan harus menunggu beberapa tahun apabila daerahnya telah tercemar.      Untuk mengantisipasinya, peningkatan pada program sanitasi mampu mengurangi dampak pencemaran limbah pada kolam dan lingkungan di sekitarnya.      Penanganan yang paling mudah adalah dengan pengangkatan lumpur endapan dari dasar kolam yang sedang digunakan.     Setelah diangkat lumpur diangin-anginkan di bawah sinar matahari. Proses pengeringan membutuhkan 3-5 hari. Lumpur yang telah kering bisa digunakan untuk media tanam atau sebagai pupuk tambahan.

Dekomposisi, Kontaminasi, Fermentasi dan Preservasi pada makanan

    Pembusukan / kerusakan produk makanan adakalanya berasal dari dekomposisi dan terkadang melalui kontaminasi zat tertentu. Keduanya mengalami perubahan kandungan nutrisi, tetapi dibedakan dengan adanya dekomposer dan zat kontaminan.     Dekomposer mengacu pada organisme yang dapat mempercepat terjadinya dekomposisi. Sedangkan, Zat kontaminan merupakan suatu zat yang tertambahkan dalam objek sehingga terjadi kontaminasi.     Organisme pendekomposisi diantaranya semut, belatung, jamur, dan bakteri. Perubahan nutrisi ditandai dengan berkurangnya protein terkandung akibat dekomposer dan muncul bau tidak sedap.     Kontaminasi bisa berasal dari organisme, zat kimia, maupun benda fisik yang jika termakan / dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi manusia. Gejala dan akibat yang ditimbulkan berbeda-beda, mulai dari mual hingga beresiko kanker.     Fermentasi pada umumnya, merupakan proses pengaweta...