Sistem penyemaian di luar lahan pertanian sudah biasa dipraktekkan oleh petani masa kini karena prosesnya terbilang simpel dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Penggiliran tanaman juga menjadi lebih mudah. Penyiapan bibit tanaman baru tidak perlu menunggu lahan selesai dipanen, sehingga masa produksi lebih dapat disingkat.
Perlu diingat, penggunaan lahan dengan intensitas tinggi akan diikuti dengan minimnya hara yang tersedia. Pemberian pupuk kandang sangat dianjurkan, karena daya dukung pupuk kandang pada tanah sangat tinggi. Ketersediaan pupuk kandang yang berlimpah juga menjadi profit bagi para peternak sapi.
Perbedaan penyemaian pada lahan dengan di luar lahan adalah pada efektifitas tanah dan perputaran masa tanam pertanian. Dengan penyemaian di luar lahan, maka tanah pertanian digunakan untuk menanam tanaman yang telah besar saja dan hanya perlu menunggu pembungaan dan pemunculan buah. Pemanenan dapat segera dilakukan setelah tanaman diletakkan pada lahan pertanian. Penggunaan lahan untuk pertumbuhan tanaman yang menghabiskan hampir setengah dari masa produksi disingkat pada proses penyemaian di luar lahan. Tanaman yang sudah berhenti berproduksi dapat segera diganti dengan bibit baru yang telah disiapkan pada tempat penyemaian.
Tempat penyemaian bentuknya bervariasi. Penyedia dapat membuat hanya dengan bahan seadanya dan modal yang sedikit. Bangunan mirip gubug dengan atap kaca merupakan contoh bangunan tradisional yang bisa diaplikasikan pada metode seperti ini. Bangunan modern seperti green-house cocok dibangun di perkotaan karena dapat memperindah lingkungan dan memberikan kesan yang asri. Penyemaian dilakukan pada media bertingkat seperti rak semai agar hasilnya lebih maksimal.
Comments
Post a Comment