Pengadaan peralatan pertanian menjadi alat pendongkrak produktivitas pertanian. Petani dimudahkan dalam menangani lahan baik saat masa produktif tanaman maupun saat penanganan pasca-panen. Kunci penanganan produk yang baik adalah meminimalkan kontak produk terhadap carrier of disease / hal apapun yang berdampak pada timbulnya penyakit. Penggunaan peralatan yang steril, media pencuci yang food-grade atau bisa dari bahan organik saja, penyimpanan kedap udara dan banyak contoh lainnya merupakan beberapa hal yang dilakukan pada produk pasca-panen.
Peralatan yang digunakan pada penanganan lahan meningkatkan efektifitas tenaga kerja produktif dan masa produktif tanaman. Cangkul merupakan contoh peralatan pertanian manual yang telah digunakan sejak lama untuk mengolah tanah. Hingga kini banyak peralatan manual masa lampau yang digunakan manusia untuk mendorong produktifitas di bidang pertanian. Luku, ani-ani, sabit, linggis, alu, lesung merupakan beberapa alat manual yang masih terus digunakan.
Pada lahan pertanian yang sangat luas, tingkat efektifitas alat manual berkurang. Untuk menutupi kekurangan pada penggunaan alat manual sering kali dilakukan dengan menambah jumlah pekerja produktif. Alternatif lain, adalah digunakannya mesin baik yang otomatis maupun semi-auto. Penggunaan mesin pertanian sangat membantu para pekerja dan menghindarkan dari kelelahan yang berlebihan.
Comments
Post a Comment