Skip to main content

Perbedaan tanaman kerdil disengaja dan akibat virus


           Tanaman kerdil disengaja atau yang dikenal dengan sebutan bonsai merupakan usaha yang diarahkan pada seni menanam melalui perawatan intensif dengan memperhatikan unsur kerapatan media tanam, nutrisi, penyiraman, pemangkasan, arah tumbuh, dsb. Pengkondisian tanaman diharapkan mampu membentuk tanaman menjadi lebih kecil / miniatur tanpa adanya cacat yang berarti pada pertumbuhan tanaman.

           Bonsai memiliki keunikan tersendiri dimana nilai artistik menjadi subjek utamanya. Pada tanaman buah, Anda bisa mendapati tanaman dengan ukuran kecil tetapi memiliki buah yang lebat. Hal yang mendasar pada penanaman di atas adalah umur tumbuh tanaman. Tanaman yang memiliki buah, jika dibonsai juga akan tumbuh buah pada umur yang sama. Pada tanaman besar berbunga indah, pembuatan bonsai akan memberikan miniatur tanaman dan berbunga seperti tanaman aslinya pada umur tanaman yang relatif sama. Keunggulan bonsai yang tidak dimiliki pada teknik penanaman lain adalah pada pembentukan ulir batang tanaman yang beraneka ragam. Kreatifitas penanam yang semakin berkembang menjadikan bonsai sebagai seni penanaman yang sangat digemari.

           Pengkerdilan tanaman akibat virus cenderung merusak karena tanaman terkena infeksi oleh parasit. Pertumbuhan tanaman terhambat dan sebagian organ tanaman mengalami gangguan / disfungsi. Tanaman yang terinfeksi parasit biasa ditangani dengan pestisida seperti herbisida (tumbuhan), fungisida (jamur), dan insektisida (serangga).

           Pada akhirnya, proses pengkerdilan disengaja / bonsai  adalah proses stunt-tanaman yang bernilai positif (estetika) dan pengkerdilan akibat virus bernilai negatif (kerusakan).

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan istilah kebun, sawah, ladang dan taman

     Kebun adalah istilah yang digunakan untuk menamai suatu bentangan lahan pertanian yang memiliki cakupan area yang luas. Karakteristik yang menonjol adalah komoditi yang ditanam sejenis dengan kapasitas pengelolaan lahan yang tinggi. Tenaga kerja tergolong ahli sehingga tiap orang dapat menangani area pertanian yang luas. Nama ini lebih sering kita jumpai dengan penyebutan kata "perkebunan".      Sawah adalah lahan pertanian terarah dengan komoditi pertaniannya didominasi tanaman-tanaman jenis serealia. Di Indonesia, lahan persawahan sangat dikenal dengan tanaman padinya. Lahan pertanian untuk tanaman serealia diusahakan pada bentangan yang datar karena jenis tanaman ini mudah rubuh jika terkena tiupan angin kencang.      Ladang adalah jenis tanah tidur yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dengan komoditi umumnya sejenis palawija. Tanaman palawija tahan terhadap cuaca yang cenderung kering. Ladang memiliki kelebihan karena lokasinya dapat ditempatkan

Legalisasi industri mebel

     Legalisasi (pengesahan) permebelan menjadi bukti bahwasanya produk yang dihasilkan dari proses pengolahan dalam kegiatan manufaktur bahan baku kayu olahan berasal dari jalur yang aman tanpa memberikan efek kerusakan pada alam seperti ilegal logging / pembalakan liar, pencurian kayu industri, penggelapan bahan baku perkayuan serta kegiatan yang berpotensi merusak alam lainnya. Berikut merupakan syarat dan data perizinan yang berlaku di Indonesia: A. Industri Mebel 1. Surat Izin Usaha Perdagangan / SIUP Landasan Hukum: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 36/M-DAG/PER/9/2007 Persyaratan Permohonan Izin: untuk Perusahaan yang berbentuk CV. dan Firma, - Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan / Akta Notaris yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri - Fotokopi Kartu Tanda Penduduk/KTP Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan - Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan  - Foto Pemilik atau Pengurus atau Penang

Dekomposisi, Kontaminasi, Fermentasi dan Preservasi pada makanan

    Pembusukan / kerusakan produk makanan adakalanya berasal dari dekomposisi dan terkadang melalui kontaminasi zat tertentu. Keduanya mengalami perubahan kandungan nutrisi, tetapi dibedakan dengan adanya dekomposer dan zat kontaminan.     Dekomposer mengacu pada organisme yang dapat mempercepat terjadinya dekomposisi. Sedangkan, Zat kontaminan merupakan suatu zat yang tertambahkan dalam objek sehingga terjadi kontaminasi.     Organisme pendekomposisi diantaranya semut, belatung, jamur, dan bakteri. Perubahan nutrisi ditandai dengan berkurangnya protein terkandung akibat dekomposer dan muncul bau tidak sedap.     Kontaminasi bisa berasal dari organisme, zat kimia, maupun benda fisik yang jika termakan / dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi manusia. Gejala dan akibat yang ditimbulkan berbeda-beda, mulai dari mual hingga beresiko kanker.     Fermentasi pada umumnya, merupakan proses pengawetan dengan bantuan ragi. Glukosa dalam bahan baku makanan dirombak menghasil