Air tanah dalam merupakan cadangan air yang dapat ditemukan pada lapisan tanah dengan kedalaman 200 meter atau lebih dari muka tanah. Persediaan airnya berlimpah karena sejak dahulu cadangan airnya jarang digunakan. Sisi negatif pada penggunaannya adalah penurunan debit pada air tanah dangkal, penurunan muka tanah, hingga terjadi kelangkaan air dan degradasi tanah di area tersebut.
Berbagai bukti menunjukkan terjadinya permasalahan lingkungan terkait dengan produktivitas tanah dipengaruhi oleh konsumsi air tanah dalam yang berlebihan dan pembuangan limbah di arteri-arteri sungai. Turunnya tingkat kesuburan tanah, penyebaran bakteri dan virus pembawa penyakit, tingginya kandungan logam di dalam air maupun tanah, turunnya nilai biodiversitas pada anak sungai, naiknya populasi serangga inang, dan turunnya kualitas kesehatan masyarakat menjadi beberapa contoh terkait eksploitasi kandungan air dalam tanah.
Eksploitasi air tanah memiliki hubungan erat dengan adanya limbah (organik/logam) di saluran-saluran air. Adanya input air dengan volume yang sangat besar sehingga menghasilkan output air pun jumlahnya hampir sama dikurangi jumlah air yang hilang saat proses produksi.
Air pembuangan dengan kandungan bahan organik / mineral logam yang tinggi berpengaruh negatif pada habitat perairan tersebut. Penanganan air limbah dilakukan agar air yang dibuang setelah proses produksi aman bagi manusia dan lingkungan.
Pada dasarnya, daya serap air oleh tanah sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air itu sendiri. Proses alami sampainya air pada muka tanah adalah dengan adanya hujan dan aliran sungai. Hujan dengan kerapatan tinggi dan debit air sungai yang deras merupakan sumber dari penyediaan air yang akan diserap tanah. Proses penyerapan air oleh tanah dimulai saat tersedianya air di muka tanah. Selanjutnya air akan meresap melalui pori-pori dalam tanah. Ruang udara dalam tanah biasa disebut dengan istilah atmosfer tanah. Pergantian molekul udara oleh air disebabkan massa jenis air yang lebih tinggi mendorong air masuk ke dalam tanah dan udara ke luar menuju tanah bagian atas.
Proses penyerapan air oleh tanah dengan periode yang singkat menjadi cadangan air dangkal. Hal itu dikarenakan pergerakan air dalam tanah baru mencapai kedalaman yang rendah. Untuk mencapai tingkat akuifer tanah dalam membutuhkan periode yang lama dengan ketersediaan air muka tanah yang berkepanjangan. Penyediaan air muka tanah dapat secara alami maupun dengan campur tangan manusia. Secara buatan, manusia dapat membangun waduk, bendungan, saluran irigasi dan lain-lain.
Dalam kasus ekstrim, pengangkutan air dari luar wilayah menjadi salah satu alternatif penyediaan air muka tanah.
Comments
Post a Comment