Skip to main content

Greenhouse

        Perubahan iklim global saat ini memberikan banyak tantangan untuk pertanian. Upaya bersama untuk mengurangi kontribusi pertanian terhadap perubahan iklim dengan berharap pada estimasi hasil yang lebih penting, yakni untuk memastikan kelangsungan pertanian jangka panjang dan keamanan pangan. Agar tercapai hasil positif pada perubahan iklim, penelitian yang relevan dan tepat waktu akan berguna untuk memastikan penerapan praktik manajemen dan teknologi yang tepat di lahan pertanian USA. Penelitian dilakukan untuk menyediakan cara kerja pokok pada proses pengolahan sumber daya alam, sehingga dapat dijadikan dasar memilih sketsa manajemen dan berbagai perubahan yang secara efektif mendukung proses pembuatan kebijakan, baik pada sektor pertanian maupun peternakan sebagai kebijakan negara. Ruang lingkup ini, dijadika dasar penelitian pada GRACEnet (Greenhouse gas Reduction through Agricultural Carbon Enhancement Network atau pengurangan gas rumah kaca melalui perbaikan siklus karbon pada pertanian). (Liebig, 2012)

        Rumah kaca dibangun sebagai interior pengatur iklim mikro yang umumnya lebih hangat dan moderat dibanding atmosfir di sekitarnya untuk memperpanjang musim tanam buah-buahan dan sayuran lokal. Pertanian dan pembibitan tanaman ditekankan pada fungsi ini agar mendapatkan keunggulan dalam persaingan pasar. Ada ratusan ribu rumah kaca berukuran besar maupun kecil yang ada di seluruh dunia yang juga dibangun untuk alasan lain, yaitu sebagai rumah pemanas, tempat rekreasi, penyangga tanaman yang rapuh, atau hanya untuk memudahkan saja. Rumah kaca mempunyai banyak bentuk, akan tetapi lebih ditujukan pada unsur kealamiannya. Evolusi rumah kaca semakin cepat pada kurun waktu 40 tahun terakhir, masyarakat hidup berdampingan dengannya dan berusaha memahami lebih tentang keutuhannya. (Osentowski, 2015)

        Rumah kaca menjaga kelebihan kalori dan cuaca dingin yang berpengaruh pada tanaman. Saat temperatur terlalu tinggi, sistem pengembunan atau gerimis yang terdapat pada rumah kaca membantu mendinginkan temperatur ruang.Di sisi lain, sistem pemanas rumah kaca digunakan tatkala intensitas cahaya matahari yang diterima jumlahnya sangat terbatas. (Mcllroy, 2015)

        Skema perdagangan bunga dan buah segar yang berkembang pesat berakibat pada pembangunan greenhouse secara komersial di seluruh daratan Eropa, terutama di negara Inggris, Belanda, Perancis dan Belgia. Hal ini, terjadi sebelum digunakannya truk dan pesawat untuk mengirimkan produk segar dari daerah yang jauh menuju ke pasar. Karena segala sesuatu harus tumbuh di daerah lokal, greenhouse menjadi anugrah bagi pembudidaya. Sekitar tahun 1880, tomat telah banyak diproduksi pada bangunan greenhouse Eropa terutama di negara Perancis dan Belanda. Industri greenhouse diatur sedemikian rupa agar dapat semakin berkembang. (Marshall, 2016)





DAFTAR PUSTAKA:
Liebig M. A., Franzluebbers A. J., Follet R. F., 2012. Managing agricultural Greenhouse Gases: Coordinated Agricultural Research though GRACEnet to Address our Changing Climate. Jamestown Road, London.
Marshall R, 2016. How to Build Your Own Greenhouse: Design and Plans to Meet your Growing Needs. Storey Publishing, USA.
Mcilroy L, 2015. Comprehensive Guide for Greenhouse: Everything About Building Your Own Home Or A Commercial Greenhouse.
Osentowski J, Thompson M, Bane P, Hofeditz C, Fuller N R, Maron C, 2015. The Forest Garden Greenhouse: How to Design and Manage an Indoor Permacuiture Oasis. Chelsea Green Publishing, Vermont.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan istilah kebun, sawah, ladang dan taman

     Kebun adalah istilah yang digunakan untuk menamai suatu bentangan lahan pertanian yang memiliki cakupan area yang luas. Karakteristik yang menonjol adalah komoditi yang ditanam sejenis dengan kapasitas pengelolaan lahan yang tinggi. Tenaga kerja tergolong ahli sehingga tiap orang dapat menangani area pertanian yang luas. Nama ini lebih sering kita jumpai dengan penyebutan kata "perkebunan".      Sawah adalah lahan pertanian terarah dengan komoditi pertaniannya didominasi tanaman-tanaman jenis serealia. Di Indonesia, lahan persawahan sangat dikenal dengan tanaman padinya. Lahan pertanian untuk tanaman serealia diusahakan pada bentangan yang datar karena jenis tanaman ini mudah rubuh jika terkena tiupan angin kencang.      Ladang adalah jenis tanah tidur yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dengan komoditi umumnya sejenis palawija. Tanaman palawija tahan terhadap cuaca yang cenderung kering. Ladang memiliki kelebihan karena lokasinya dapat ditempatkan

Legalisasi industri mebel

     Legalisasi (pengesahan) permebelan menjadi bukti bahwasanya produk yang dihasilkan dari proses pengolahan dalam kegiatan manufaktur bahan baku kayu olahan berasal dari jalur yang aman tanpa memberikan efek kerusakan pada alam seperti ilegal logging / pembalakan liar, pencurian kayu industri, penggelapan bahan baku perkayuan serta kegiatan yang berpotensi merusak alam lainnya. Berikut merupakan syarat dan data perizinan yang berlaku di Indonesia: A. Industri Mebel 1. Surat Izin Usaha Perdagangan / SIUP Landasan Hukum: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 36/M-DAG/PER/9/2007 Persyaratan Permohonan Izin: untuk Perusahaan yang berbentuk CV. dan Firma, - Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan / Akta Notaris yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri - Fotokopi Kartu Tanda Penduduk/KTP Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan - Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan  - Foto Pemilik atau Pengurus atau Penang

Dekomposisi, Kontaminasi, Fermentasi dan Preservasi pada makanan

    Pembusukan / kerusakan produk makanan adakalanya berasal dari dekomposisi dan terkadang melalui kontaminasi zat tertentu. Keduanya mengalami perubahan kandungan nutrisi, tetapi dibedakan dengan adanya dekomposer dan zat kontaminan.     Dekomposer mengacu pada organisme yang dapat mempercepat terjadinya dekomposisi. Sedangkan, Zat kontaminan merupakan suatu zat yang tertambahkan dalam objek sehingga terjadi kontaminasi.     Organisme pendekomposisi diantaranya semut, belatung, jamur, dan bakteri. Perubahan nutrisi ditandai dengan berkurangnya protein terkandung akibat dekomposer dan muncul bau tidak sedap.     Kontaminasi bisa berasal dari organisme, zat kimia, maupun benda fisik yang jika termakan / dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi manusia. Gejala dan akibat yang ditimbulkan berbeda-beda, mulai dari mual hingga beresiko kanker.     Fermentasi pada umumnya, merupakan proses pengawetan dengan bantuan ragi. Glukosa dalam bahan baku makanan dirombak menghasil