Pekerjaan sebagai petani itu mirip seperti seorang pelatih kuda daripada seorang tukang mesin, lebih mendekati seorang dokter dari pada tukang reparasi komputer. Tidak terlalu tepat, jika petani hanya dikatakan sebagai orang yang menanam makanan dan memelihara ternak. Petani mengubah kondisi lingkungan sedemikian rupa untuk memaksimalkan surplus bawaan pada tanaman dan ternak melalui pemeliharaan keduanya, mirip seorang ahli pelatih kuda yang berusaha memunculkan bakat kuda miliknya atau seperti dokter yang menyembuhkan pasiennya agar tubuhnya sehat kembali. Ada misteri dibalik pertanian. Juga ada keindahan dalam mengolah bahan baku menjadi produk yang bermanfaat, tipe yang berbeda dari tren kerja pertanian. (Hartman, 2015)
Warga pedesaan banyak yang terlibat pada kegiatan pertanian. Petani bekerja pada lahan pertanian hingga pada pusat pengolahan produk pertanian dan perikanan secara tradisional sebagai industri milik rakyat dimana etnis Melayu dan rakyat pribumi yang mendominasi. Pemerintah melakukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan partisipasi rakyat pribumi pada sektor-sektor yang bernilai tinggi. Seiring berjalannya waktu, dapat dilakukan upaya baru untuk mengubah sistem pertanian dan meningkatkan integrasi pada ekonomi global rakyat pribumi. (Iskandar, 2010)
Banyak petani, pembudidaya dan peternak yang meraih kesuksesan pada bisnis pertanian yang mereka jalani, sedangkan sisanya sukses di luar sistem industri pertanian. Banyak dari mereka yang tidak ikut ambil bagian dalam subsidi pertanian negara, asuransi produksi, dan program konservasi serta penanggulangan bencana alam. Mereka diakui oleh negara karena keunggulan mereka dalam memanajemen pertanian dan peternakan berkelanjutan. Mereka semua adalah leader yang inovatif dan pihak yang mendorong terlaksananya pertanian serta sistem pangan yang berkelanjutan. (Lengnick, 2015)
Kegiatan pertanian sangat melekat dengan sifat kekeluargaan. Kesimpulan yang kami dapat saat melakukan interview, secara gamblang menunjukkan bahwa kegiatan pertanian dilakukan secara bersama-sama. Mereka melakukannya tanpa ada batasan gender dan sering juga tanpa batasan usia. Kerjasama seperti ini, dianggap rumit karena menjalankan bisnis dan kerap melakukannya sebagai satu keluarga yang kadang kala terjadi konflik di dalamnya. Pada saat rutinitas pertanian berubah, para petani masih berpendapat bahwa hubungan keluarga menjadi prioritas tertinggi mereka. Mereka menikmati bekerja bersama-sama dan bersikeras bahwa bertani adalah tempat yang baik untuk mengasuh anak. Namun, kadang kala hubungan keluarga ini berubah. Para petani terdesak agar dapat mewujudkan pertanian sebagai wadah yang layak bagi keluarganya. (Wuthnow, 2015)
DAFTAR PUSTAKA:
Hartman B, 2015. The Learn Farm: How to Minimize Waste, Increase Efficiency, and Maximize Value and Profits with Less Work. Chelsea Green Publishing, Vermont.
Iskandar M., 2010. The Report: Malaysia 2010. Oxford Business Group, London.
Lengnick L, 2015. Resilient Agriculture: Cultivating Food System for a Changing Climate. New Society Publishers, Canada.
Wuthnow R, 2015. In the Blood: Understanding America's Farm Families. Princeton University Press, New Jersey.
Warga pedesaan banyak yang terlibat pada kegiatan pertanian. Petani bekerja pada lahan pertanian hingga pada pusat pengolahan produk pertanian dan perikanan secara tradisional sebagai industri milik rakyat dimana etnis Melayu dan rakyat pribumi yang mendominasi. Pemerintah melakukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan partisipasi rakyat pribumi pada sektor-sektor yang bernilai tinggi. Seiring berjalannya waktu, dapat dilakukan upaya baru untuk mengubah sistem pertanian dan meningkatkan integrasi pada ekonomi global rakyat pribumi. (Iskandar, 2010)
Banyak petani, pembudidaya dan peternak yang meraih kesuksesan pada bisnis pertanian yang mereka jalani, sedangkan sisanya sukses di luar sistem industri pertanian. Banyak dari mereka yang tidak ikut ambil bagian dalam subsidi pertanian negara, asuransi produksi, dan program konservasi serta penanggulangan bencana alam. Mereka diakui oleh negara karena keunggulan mereka dalam memanajemen pertanian dan peternakan berkelanjutan. Mereka semua adalah leader yang inovatif dan pihak yang mendorong terlaksananya pertanian serta sistem pangan yang berkelanjutan. (Lengnick, 2015)
Kegiatan pertanian sangat melekat dengan sifat kekeluargaan. Kesimpulan yang kami dapat saat melakukan interview, secara gamblang menunjukkan bahwa kegiatan pertanian dilakukan secara bersama-sama. Mereka melakukannya tanpa ada batasan gender dan sering juga tanpa batasan usia. Kerjasama seperti ini, dianggap rumit karena menjalankan bisnis dan kerap melakukannya sebagai satu keluarga yang kadang kala terjadi konflik di dalamnya. Pada saat rutinitas pertanian berubah, para petani masih berpendapat bahwa hubungan keluarga menjadi prioritas tertinggi mereka. Mereka menikmati bekerja bersama-sama dan bersikeras bahwa bertani adalah tempat yang baik untuk mengasuh anak. Namun, kadang kala hubungan keluarga ini berubah. Para petani terdesak agar dapat mewujudkan pertanian sebagai wadah yang layak bagi keluarganya. (Wuthnow, 2015)
DAFTAR PUSTAKA:
Hartman B, 2015. The Learn Farm: How to Minimize Waste, Increase Efficiency, and Maximize Value and Profits with Less Work. Chelsea Green Publishing, Vermont.
Iskandar M., 2010. The Report: Malaysia 2010. Oxford Business Group, London.
Lengnick L, 2015. Resilient Agriculture: Cultivating Food System for a Changing Climate. New Society Publishers, Canada.
Wuthnow R, 2015. In the Blood: Understanding America's Farm Families. Princeton University Press, New Jersey.
Comments
Post a Comment