Pengikisan hara tanah (oleh penyerapan akar tanaman dan bakteri
mikroba) bervariasi sesuai dengan kandungan asam fenolik, konsentrasi
hara tanah, pH tanah, masa penggunaan lahan, masa pengolahan tanah,
kuantitas pengolahan lahan, komposisi asam fenolik dalam tanah, baik
yang diserap secara apoplas maaupun simplas. Asam fenolik dimanfaatkan
untuk perkembangbiakan mikroba pada akar tanaman, larutan nutrisi dan
aerasi. Asam fenolik pada bibit tanaman digunakan sebagai nutrisi
pertumbuhan melalui perombakan oleh mikroba (rhizoplane) yang
tersedia pada permukaan akar dan diubah menjadi larutan nutrisi. Saat
diserap akar, asam fenolik disalurkan ke seluruh tubuh bibit tanaman.
Konsentrasi asam fenolik paling tinggi tersimpan pada bagian akar
tanaman. (Udo, 2011)
Pengelolaan Hara Terpadu dikabarkan dapat memperbaiki pasokan SOC, dengan demikian dapat membantu dalam mempertahankan produktifitas tanah serta menstabilkan penyerapan hingga lapisan tanah C. Keuntungan lain pengelolaan hara daripada pemupukan organik tunggal, adalah kadang kala pada pemupukan organik tunggal terkendala oleh rilis hara yang perlahan atau terlambat di saat permintaan nutrisi pada tanaman mencapai puncak sehingga dapat berpotensi menekan hasil produksi pertanian. (Singh, 2016)
Keseimbangan hara yang dilengkapi dengan data analisis tanah akan memudahkan petani untuk mengevaluasi lahan yang kekurangan nitrogen dan fosfat pada tahun atau masa tanam sebelumnya. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk membuat keputusan pada sistem pertanian, mengoreksi kesalahan manajemen yang menyebabkan tidak efisiennya penggunaan hara atau kerugian pada pencemaran air dan tanah. Tetapi, keseimbangan lahan tidak dianjurkan untuk analisa skala besar (seperti seluruh daerah resapan air) karena membutuhkan kerja dalam jumlah yang besar untuk membuat parameternya serta hasilnya berpotensi tidak akurat. (Mueller, 2015)
DAFTAR PUSTAKA:
Mueller L, Sheudshen A K, Eulenstein F, 2015. Novel Methods for Monitoring and Managing Land and Water Resources in Siberia. Leibniz Centre for Agricultural Landscape Research, Germany.
Singh R P, Singh A, Srivastava V, 2016. Environmental Issues Surrounding Human Overpopulation. Banaras Hindu University, India.
Udo B, 2011. Plant-Plant Allelopathic Interactions: Phenolic Acids, Cover Crops and Weed Emergency, North Carolina State University. USA.
Pengelolaan Hara Terpadu dikabarkan dapat memperbaiki pasokan SOC, dengan demikian dapat membantu dalam mempertahankan produktifitas tanah serta menstabilkan penyerapan hingga lapisan tanah C. Keuntungan lain pengelolaan hara daripada pemupukan organik tunggal, adalah kadang kala pada pemupukan organik tunggal terkendala oleh rilis hara yang perlahan atau terlambat di saat permintaan nutrisi pada tanaman mencapai puncak sehingga dapat berpotensi menekan hasil produksi pertanian. (Singh, 2016)
Keseimbangan hara yang dilengkapi dengan data analisis tanah akan memudahkan petani untuk mengevaluasi lahan yang kekurangan nitrogen dan fosfat pada tahun atau masa tanam sebelumnya. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk membuat keputusan pada sistem pertanian, mengoreksi kesalahan manajemen yang menyebabkan tidak efisiennya penggunaan hara atau kerugian pada pencemaran air dan tanah. Tetapi, keseimbangan lahan tidak dianjurkan untuk analisa skala besar (seperti seluruh daerah resapan air) karena membutuhkan kerja dalam jumlah yang besar untuk membuat parameternya serta hasilnya berpotensi tidak akurat. (Mueller, 2015)
DAFTAR PUSTAKA:
Mueller L, Sheudshen A K, Eulenstein F, 2015. Novel Methods for Monitoring and Managing Land and Water Resources in Siberia. Leibniz Centre for Agricultural Landscape Research, Germany.
Singh R P, Singh A, Srivastava V, 2016. Environmental Issues Surrounding Human Overpopulation. Banaras Hindu University, India.
Udo B, 2011. Plant-Plant Allelopathic Interactions: Phenolic Acids, Cover Crops and Weed Emergency, North Carolina State University. USA.
Comments
Post a Comment