Skip to main content

Memperbanyak tanaman dari satu indukan

Sistem perkembangbiakan tanaman memiliki perbedaan yang unik dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Tanaman dapat dilipatgandakan jumlahnya hanya dengan satu indukan saja. Teknik perbanyakan tanaman beraneka ragam dengan tingkat kesulitan yang berbeda pula.

                Terdapat beberapa tanaman yang memiliki tunas vegetasi secara alami. Tunas biasanya tumbuh disekeliling indukan dan terhubung pada akarnya. Indukan yang telah dewasa menumbuhkan tunas untuk perkembangbiakannya. Tunas yang tumbuh membesar akan menggantikan posisi indukan apabila tidak dipindahkan. Contoh yang sering ditemui pada perbanyakan seperti ini adalah pada kebun budidaya tanaman pisang.

                Pada tingkat sederhana, tanaman indukan diambil biji dari buah maupun bunga yang telah matang sempurna. Biji kemudian disemai hingga berkecambah dan selanjutnya tinggal dirawat hingga tumbuh besar. Bibit yang telah tumbuh dewasa dapat pula dijadikan indukan baru. Perputaran biji-bibit-indukan ini adalah hal yang paling sering dijumpai pada kegiatan produksi pertanian.

                Hal yang mudah dilakukan pula yaitu stek dan cangkok. Keduanya memiliki persamaan dan perbedaan. Yaitu, sama-sama memotong bagian tanaman untuk ditanam kembali pada media tanam. Bedanya, Stek hanya memotong serong bagian akar, batang maupun daun tanaman lalu ditanam pada media tanam. Sedangkan cangkok biasa dilakukan pada tanaman yang memiliki saluran transportasi mineral (xylem dan floem) dengan mengupas kulit luar batang dan menutupnya dengan tanah yang subur. Tujuannya, menumbuhkan organ tanaman berupa akar pada bagian yang dikupas tadi. Setelah akar tumbuh cukup besar (biasanya membutuhkan beberapa minggu) pada tanaman yang dicangkok, bagian bawah cangkokan dipatahkan dengan hati-hati. Kemudian tanaman baru hasil cangkokan yang telah berakar tadi dapat ditanam pada media baru.

               Stek tanaman biasanya dilakukan pada tanaman yang memiliki diameter batang yang kecil. Sedangkan cangkok pada tanaman berdiameter batang yang lebih besar.

              Ada juga perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan. Type ini memiliki proses yang lebih rumit dan biasanya harus menyediakan ruang lab yang steril. Kultur jaringan secara singkat dapat diartikan dengan memperbanyak tanaman hanya dengan potongan kecil tanaman indukan. Kultur jaringan ini, sering ditemui pada pengusaha pertanian yang berkutat pada penyediaan bibit jamur konsumsi. Bibit jamur konsumsi sulit dikembangkan jika dilakukan dengan selain kultur jaringan. Jamur memiliki organ yang berbeda dari jenis tanaman biasa. Untuk memperbanyaknya, pembudidaya biasa mengembangkan hifa jamur dengan terlebih dahulu melakukan kultur jaringan pada potongan bagian dalam jamur dewasa yang masih segar. Potongan jamur steril disimpan pada larutan PDA (Potato Detrosa Agar) yang diratakan pada botol tertutup. Hifa akan tumbuh setelah beberapa hari disimpan. Hifa jamur ini dapat diperbanyak lagi atau langsung dimasukkan pada ujung baglog jamur. Hifa yang tumbuh pada baglog akan membentuk organ jamur dewasa secara sempurna. Jamur yang telah dewasa dapat dipasarkan untuk konsumsi masyarakat atau dijadikan indukan untuk bibit pada proses produksi berikutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan istilah kebun, sawah, ladang dan taman

     Kebun adalah istilah yang digunakan untuk menamai suatu bentangan lahan pertanian yang memiliki cakupan area yang luas. Karakteristik yang menonjol adalah komoditi yang ditanam sejenis dengan kapasitas pengelolaan lahan yang tinggi. Tenaga kerja tergolong ahli sehingga tiap orang dapat menangani area pertanian yang luas. Nama ini lebih sering kita jumpai dengan penyebutan kata "perkebunan".      Sawah adalah lahan pertanian terarah dengan komoditi pertaniannya didominasi tanaman-tanaman jenis serealia. Di Indonesia, lahan persawahan sangat dikenal dengan tanaman padinya. Lahan pertanian untuk tanaman serealia diusahakan pada bentangan yang datar karena jenis tanaman ini mudah rubuh jika terkena tiupan angin kencang.      Ladang adalah jenis tanah tidur yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dengan komoditi umumnya sejenis palawija. Tanaman palawija tahan terhadap cuaca yang cenderung kering. Ladang memiliki kelebihan karena lokasinya dapat ditempatkan

Legalisasi industri mebel

     Legalisasi (pengesahan) permebelan menjadi bukti bahwasanya produk yang dihasilkan dari proses pengolahan dalam kegiatan manufaktur bahan baku kayu olahan berasal dari jalur yang aman tanpa memberikan efek kerusakan pada alam seperti ilegal logging / pembalakan liar, pencurian kayu industri, penggelapan bahan baku perkayuan serta kegiatan yang berpotensi merusak alam lainnya. Berikut merupakan syarat dan data perizinan yang berlaku di Indonesia: A. Industri Mebel 1. Surat Izin Usaha Perdagangan / SIUP Landasan Hukum: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 36/M-DAG/PER/9/2007 Persyaratan Permohonan Izin: untuk Perusahaan yang berbentuk CV. dan Firma, - Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan / Akta Notaris yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri - Fotokopi Kartu Tanda Penduduk/KTP Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan - Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan  - Foto Pemilik atau Pengurus atau Penang

Dekomposisi, Kontaminasi, Fermentasi dan Preservasi pada makanan

    Pembusukan / kerusakan produk makanan adakalanya berasal dari dekomposisi dan terkadang melalui kontaminasi zat tertentu. Keduanya mengalami perubahan kandungan nutrisi, tetapi dibedakan dengan adanya dekomposer dan zat kontaminan.     Dekomposer mengacu pada organisme yang dapat mempercepat terjadinya dekomposisi. Sedangkan, Zat kontaminan merupakan suatu zat yang tertambahkan dalam objek sehingga terjadi kontaminasi.     Organisme pendekomposisi diantaranya semut, belatung, jamur, dan bakteri. Perubahan nutrisi ditandai dengan berkurangnya protein terkandung akibat dekomposer dan muncul bau tidak sedap.     Kontaminasi bisa berasal dari organisme, zat kimia, maupun benda fisik yang jika termakan / dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi manusia. Gejala dan akibat yang ditimbulkan berbeda-beda, mulai dari mual hingga beresiko kanker.     Fermentasi pada umumnya, merupakan proses pengawetan dengan bantuan ragi. Glukosa dalam bahan baku makanan dirombak menghasil