Pertanian modern yang berkelanjutan selalu dihubungkan dengan perubahan yang dilakukan para petani pada metode bercocok tanam. Perubahan ini lebih dicondongkan mengenai kesesuaian penggunaan lahan dan intensitas produksi selama musim tanam. Pengolahan lahan di luar batas kemampuan lahan budidaya lama-kelamaan akan berdampak buruk pada kondisi kesuburan tanah pertanian.
Pemerintah telah banyak melakukan usaha peningkatan pengetahuan para petani tentang tata cara bertani yang sesuai dengan perkembangan zaman modern dan pengendalian lahan pertanian secara bertahap. Media edukasi bagi petani ini, diantaranya dengan berbagai pertemuan-pertemuan penyuluhan pertanian yang telah diadakan baik secara formal maupun swadaya masyarakat. Tentunya, hal ini tak lepas dari peran para ahli pertanian untuk meningkatkan daya saing para petani dengan produksi industri secara global.
Wacana pada penyuluhan pertanian dikaitkan dengan kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan oleh para petani pada masa produksi. Disiplin penyuluh berada pada lingkup pengembangan produksi pertanian agar dapat menghasilkan petani berdedikasi tinggi dan produk pertanian yang berkualitas.
Pada masa mendatang, petani dituntut agar mampu mensistem secara mandiri kegiatan input dan output produksi pertanian. Peningkatan kualitas produk pertanian dan keterjangkauan daya beli masyarakat ikut pula mendorong kecerdasan petani dalam menganalisa baik-buruknya metode bertani yang sedang ia kembangkan. Pengelolaan hasil pertanian pasca panen pun membutuhkan penanganan yang baik dan benar agar kesegaran produk tetap dapat dijaga.
Comments
Post a Comment