Kegiatan perlindungan tanah pada lahan pertanian semakin berkembang. Kerusakan tanah baik dari sisi biologi, kimiawi maupun fisik harus ditanggulangi dengan meningkatkan daya tahan tanah terhadap perubahan cuaca dan kekahatan hara.
Keseimbangan unsur pembangun tanah pun dapat terus dijaga dengan perlakuan konservasi tanah. Tingkatan konservasi tanah beragam, disamakan dengan kebutuhan perbaikan tanahnya. Semakin tinggi tingkat kerusakan tanah pertanian, maka konservasi yang dilakukan juga perlu ditingkatkan.
Tanaman sejenis kacang-kacangan berperan pada perbaikan hara esensial tanah berupa N (nitrogen). Unsur N dapat ditimbun kembali oleh tanah dengan bantuan bakteri rhizobium yang hidup di sekitar tanaman kacang. Nitrogen pada atmosfer bebas diserap oleh tanaman kacang kemudian diikat oleh bakteri rhizobium pada sistem perakaran tanaman kacang.
Mulsa organik juga berdampak positif pada kandungan hara dalam tanah. Kelembapan tanah dapat diatur dengan pemberian mulsa dengan tingkat ketebalan sesuai kuantitas kalori matahari yang diserap oleh tanah. Semakin tinggi panas yang diserap oleh tanah sebaiknya mulsa organik yang dipakai semakin tebal. Sebaliknya, pada lahan yang mendapat cahaya matahari dengan intensitas rendah hanya perlu menggunakan mulsa organik tipis.
Keseimbangan unsur pembangun tanah pun dapat terus dijaga dengan perlakuan konservasi tanah. Tingkatan konservasi tanah beragam, disamakan dengan kebutuhan perbaikan tanahnya. Semakin tinggi tingkat kerusakan tanah pertanian, maka konservasi yang dilakukan juga perlu ditingkatkan.
Tanaman sejenis kacang-kacangan berperan pada perbaikan hara esensial tanah berupa N (nitrogen). Unsur N dapat ditimbun kembali oleh tanah dengan bantuan bakteri rhizobium yang hidup di sekitar tanaman kacang. Nitrogen pada atmosfer bebas diserap oleh tanaman kacang kemudian diikat oleh bakteri rhizobium pada sistem perakaran tanaman kacang.
Mulsa organik juga berdampak positif pada kandungan hara dalam tanah. Kelembapan tanah dapat diatur dengan pemberian mulsa dengan tingkat ketebalan sesuai kuantitas kalori matahari yang diserap oleh tanah. Semakin tinggi panas yang diserap oleh tanah sebaiknya mulsa organik yang dipakai semakin tebal. Sebaliknya, pada lahan yang mendapat cahaya matahari dengan intensitas rendah hanya perlu menggunakan mulsa organik tipis.
Comments
Post a Comment