Skip to main content

Minyak esensial

         Minyak esensial benar-benar telah menjadi bagian penyokong dalam ilmu kedokteran dan obat-obatan modern. Dimulai sejak ribuan tahun yang lalu melalui lintas budaya pada peradaban Mesir kuno, China, India dan Romawi, penamaan pada banyak jenis minyak esensial sebagai unsur penting dalam penyembuhan dan ritual kesehatan. Hippocrates 'Bapak Kedoteran' secara cermat meneliti kandungan minyak pada lebih dari 300-an tanaman, mengatakan ucapan yang terkenal "Mandi dengan wewangian dan pijat beraroma setiap hari adalah cara yang baik untuk dapat menjaga kesehatan tubuh". (Grigore, 2017)

         Tanaman memberikan keuntungan (baik secara kuratif maupun pada nilai estetikanya) dan berperan penting pada kelangsungan hidup manusia (pemberi asupan gizi, dibuat sebagai peralatan sehari-hari, dan sebagai material bangunan) dengan jumlah permintaan yang tinggi. Banyak tanaman yang dianggap sangat berharga dan suci oleh manusia di masa lampau. Ada pula yang dikaitkan dengan dewa atau dewi tertentu. Atau dihubungkan dengan traktat dan derajat seseorang di masyarakat. Beberapa tanaman ini, juga sering digunakan pada acara perayaaan melalui seni lukis sebagai lukisan dinding, ukiran, patung, dan motif arsitektur. (Zaman, 2016)

         Minyak esensial merupakan cairan aromatik dan mudah menguap yang diperoleh dari bahan tanaman, termasuk bunga, akar, kulit kayu, daun, biji, kulit, buah-buahan, kayu dan seluruh tanaman. Sepanjang sejarah, minyak ini selalu dipandang memiliki daya tarik yang besar meskipun mudah habis saat digunakan. Pengetahuan manusia tentang ekstraksi tanaman telah diketahui sejak lampau bahkan sejak peradaban manusia dimulai. Penggunaan minyak esensial pada berbagai tujuan sangat bervariasi tidak hanya mencakup pada penggunaannya dalam memasak (cooking) untuk meningkatkan cita rasa dan manfaat kesehatan pada makanan. Tetapi juga penggunaan mereka dalam pembuatan parfum dan kosmetik. (Preedy, 2015)

         Berbagai metode yang digunakan untuk mengekstrak minyak. Yang paling banyak digunakan dengan membuat mesin destilasi uap. Setelah proses ekstraksi, cairan yang berada di permukaan air suling memiliki kandungan minyak dengan konsentrasi tinggi yang memiliki aroma dengan sifat terapeutik tertentu dari tanaman. Cairan di bagian bawah adalah hydrosol yang encer dan merupakan bagian yang sama pentingnya. Minyak pada lapisan permukaan 100 persen murni dan 100 persen alami. Untuk mendapatkan manfaat penuh dari sifat terapeutik, emosional dan semangat dari minyak ini sebaiknya pastikan terlebih dahulu minyak yang Anda beli tidak terkontaminasi. Hanya perlu menggunakan beberapa tetes saja untuk hasil seperti yang Anda harapkan. Karakter minyak esensial tidak 'oily' (berminyak) seperti minyak sayur atau  minyak bawaan. Tetapi volatil, sehingga sangat mudah menguap. (Keniston, 2017)

          Kebanyakan bunga dan kuncup sangat halus dan mudah rusak oleh suhu ekstrim dari mesin destilasi uap. Sehingga pelarut disebut concrete ditambahkan untuk memisahkan dan menghilangkan minyak. Concrete merupakan campuran minyak esensial, lilin, resin, dan materi tanaman lain yang dapat terlarut dalam minyak. Etil alkohol digunakan dalam proses akhir untuk mengekstrak aroma minyak dari concrete, sehingga bahan kimia lain pada concrete dapat terpisah. (Young, 2017)

DAFTAR PUSTAKA:
 Grigore A, 2017. Just the Essentials: How Essential Oils Can Heal Your Skin, Improve Your Health, and Detox Your Life. Harper Collins Publisher.
Keniston K, 2017. Essential Oils 101: Your Guide to Understanding and Using Essential Oils from All-Natural Remedies to Household Cleaning Everyday Uses for 100 Essential Oils. Adams Media, Avon, Massachusetts, USA.
Preedy V R, 2015. Essential Oils in Food Presercation, Flavor and Safety. Academic Press, London, UK.
Young K, 2017. The Healing Art of Essential Oils: A Guide to 50 Oils for Remedy, Ritual, and Everyday Use. 
Zaman N, Day E, Heineman L, 2016. Pesznecker S, Shababy D, DeVille A, Hortwort J D, Sala A, Griffith M, Llewellyn's 2017 Herbal Almanac: Herbs for Growing & Gathering, Cooking & Crafts, Health & Beauty, History, Myth & Lore. Llewellyn Worldwide Ltd.


Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan istilah kebun, sawah, ladang dan taman

     Kebun adalah istilah yang digunakan untuk menamai suatu bentangan lahan pertanian yang memiliki cakupan area yang luas. Karakteristik yang menonjol adalah komoditi yang ditanam sejenis dengan kapasitas pengelolaan lahan yang tinggi. Tenaga kerja tergolong ahli sehingga tiap orang dapat menangani area pertanian yang luas. Nama ini lebih sering kita jumpai dengan penyebutan kata "perkebunan".      Sawah adalah lahan pertanian terarah dengan komoditi pertaniannya didominasi tanaman-tanaman jenis serealia. Di Indonesia, lahan persawahan sangat dikenal dengan tanaman padinya. Lahan pertanian untuk tanaman serealia diusahakan pada bentangan yang datar karena jenis tanaman ini mudah rubuh jika terkena tiupan angin kencang.      Ladang adalah jenis tanah tidur yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dengan komoditi umumnya sejenis palawija. Tanaman palawija tahan terhadap cuaca yang cenderung kering. Ladang memiliki kelebihan karena lokasinya dapat ditempatkan

Legalisasi industri mebel

     Legalisasi (pengesahan) permebelan menjadi bukti bahwasanya produk yang dihasilkan dari proses pengolahan dalam kegiatan manufaktur bahan baku kayu olahan berasal dari jalur yang aman tanpa memberikan efek kerusakan pada alam seperti ilegal logging / pembalakan liar, pencurian kayu industri, penggelapan bahan baku perkayuan serta kegiatan yang berpotensi merusak alam lainnya. Berikut merupakan syarat dan data perizinan yang berlaku di Indonesia: A. Industri Mebel 1. Surat Izin Usaha Perdagangan / SIUP Landasan Hukum: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 36/M-DAG/PER/9/2007 Persyaratan Permohonan Izin: untuk Perusahaan yang berbentuk CV. dan Firma, - Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan / Akta Notaris yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri - Fotokopi Kartu Tanda Penduduk/KTP Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan - Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan  - Foto Pemilik atau Pengurus atau Penang

Dekomposisi, Kontaminasi, Fermentasi dan Preservasi pada makanan

    Pembusukan / kerusakan produk makanan adakalanya berasal dari dekomposisi dan terkadang melalui kontaminasi zat tertentu. Keduanya mengalami perubahan kandungan nutrisi, tetapi dibedakan dengan adanya dekomposer dan zat kontaminan.     Dekomposer mengacu pada organisme yang dapat mempercepat terjadinya dekomposisi. Sedangkan, Zat kontaminan merupakan suatu zat yang tertambahkan dalam objek sehingga terjadi kontaminasi.     Organisme pendekomposisi diantaranya semut, belatung, jamur, dan bakteri. Perubahan nutrisi ditandai dengan berkurangnya protein terkandung akibat dekomposer dan muncul bau tidak sedap.     Kontaminasi bisa berasal dari organisme, zat kimia, maupun benda fisik yang jika termakan / dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi manusia. Gejala dan akibat yang ditimbulkan berbeda-beda, mulai dari mual hingga beresiko kanker.     Fermentasi pada umumnya, merupakan proses pengawetan dengan bantuan ragi. Glukosa dalam bahan baku makanan dirombak menghasil