Strawberry merupakan tanaman yang sangat populer dan sangat diminati oleh pangsa pasar baik dalam kondisi segar maupun setelah melalui proses pengolahan hingga menjadi produk olahan buah seperti selai dan berbagai produk lainnya. Popularitas buah ini dapat dilihat melalui minat usaha produksi yang mengalami perkembangan beberapa tahun terakhir.
Budidaya tanaman strawberry di berbagai daerah akan menghadapi beberapa kendala yang harus diatasi terkait dengan pencarian gen tanaman baru dari spesies yang hidup di alam bebas. Kualitas buah, karakteristik penunjang, rasa dan aroma yang lebih baik serta kandungan berbagai zat dalam makanan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia (seperti: kaya akan zat antioksidan) merupakan kualitas yang diharapkan oleh konsumen di masa ini. Usaha untuk mengurangi penggunaan pestisida pada sistem pertanian berkelanjutan membutuhkan pengenalan varietas baru yang tahan akan hama dan penyakit yang menjangkit tanaman budidaya. Gen yang tahan terhadap berbagai stress abiotic (cuaca ekstrim) diperlukan pada lahan budidaya yang semakin meluas serta ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim. Hal ini merupakan tujuan kegiatan pemuliaan genetik pada tanaman strawberry.
Selama setengah abad terakhir, program pemuliaan tanaman strawberry telah berkembang pesat. Jumlah pendaftaran varietas baru pada tanaman strawberry sekitar 92 buah hanya dalam kurun waktu satu tahun. Walaupun, sebenarnya genetika dasar yang terdapat pada varietas modern sangat terbatas. Hingga tahun 1990, varietas yang paling sering ditanam hanya berasal dari 10 genotip parental. Efek yang ditimbulkan dari kegiatan di atas masih belum diketahui secara pasti. Hanya saja spesies ini dapat dipastikan berupa octoploid, sehingga pelestarian tanaman ini punya presentase besar dalam menganekaragamkan variabilitas dalam salinan genom. Keterangan penguatan polimorfik DNA secara acak (Randomly Amplified Pholimorphic DNA/ RAPD) digunakan pada sejumlah besar kultivar komersial yang telah menunjukkan adanya nilai variabilitas yang cukup dari genotip octoploid yang telah dibudidayakan. Beberapa penulis juga telah menguatkan kesimpulan ini, tercatat setelah 200 tahun dilakukannya pemuliaan tanaman dapat menghasilkan sedikit penurunan variabilitas genetik strawberry yang dibudidayakan.
Studi baru menunjukkan strategi pemuliaan yang menarik melalui pemilihan independen pada genotip liar F.virginiana dan F. chiloensis yang kemudian digunakan untuk membangun struktur hibrida F. x annanassa dari klon yang luar biasa. Dengan cara ini, kemungkinan kehadiran gen yang tidak menguntungkan dapat dikurangi yang terkait erat pada gen untuk kepentingan agronomi. Beberapa karakteristik yang menarik juga telah ditemukan pada spesies lain, seperti F. vesca, F. moschata, dan F. viridis. Namun, mengingat area persebaran spesies F. chiloensis dan F. virginiana yang luas, ada kemungkinan bahwa masih terdapat sejumlah besar sumber daya genetik dalam populasi alami dari dua spesies parental tersebut, begitu juga pada spesies hibrid pada populasi alami dari keduanya.
Sejarah tanaman strawberry:
Genus Fragaria merupakan salah satu anggota dari famili Rosaceae. Secara historis, asal kata Fragas telah ada sekitar tahun 23-79 M di dalam tulisan-tulisan Pliny. Koloni pertama di daerah sekitar Amerika Utara diketahui telah melakukan budidaya strawberry murni (Fragaria virginiana) berupa tanaman yang kokoh dengan ketahanan hidup yang tinggi di saat suhu yang dingin dan masa kekeringan. Awal tahun 1600-an, F. virginiana diimpor ke Eropa dari Amerika Utara. Tahun 1700-an, para penjelajah menemukan tanaman strawberry yang tumbuh liar di Republik Chili, Fragaria chiloensis yang buahnya dapat tumbuh besar tetapi tidak cocok tumbuh pada berbagai iklim. Di Eropa Utara, termasuk juga Perancis telah dapat membudidayakan strawberry hutan Fragaria vesca (L.) sejak tahun 1300-an. Tanaman ini banyak disukai dikarenakan bunganya yang mempunyai daya tarik serta rasa buahnya saat telah masak. Ada juga strawberry muski (Fragaria moschata) yang telah dibudidayakan di Eropa dan Rusia sejak berabad-abad lamanya. Strawberry muski berwarna merah cerah hingga warna ungu yang memiliki kandungan kuat zat memabukkan seperti halnya pada buah anggur muskal.
Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Fragaria
Spesies : Fragaria sp.
Fragaria chiloensis:
Sering dikenal dengan strawberry pantai, merupakan jenis octoploid yang dapat dijumpai di Benua Amerika. Spesies ini terbagi dalam 4 (empat) subspesies, dua spesies pertama tersebar di belahan utara, yakni: F. chiloensis subsp. pacifica dan F. chiloensis subsp. lucida. Subspesies ini mudah ditemukan mulai dari Alaska hingga California di sepanjang hamparan pantai samudra pasifik dengan ciri buah berukuran kecil dan berwarna merah.
Fragaria chiloensis subsp. sandwichensis banyak terdapat di daerah pegunungan sekitar Hawaii dan Maui.
Fragaria chiloensis subsp. patagonica dengan buah berwarna merah memiliki area penyebaran di sekitar pegunungan wilayah pesisir, lembah-lembah di Republik Chile, serta pegunungan Andes di selatan Republik Chile hingga ke Argentina.
Fragaria chiloensis subsp. chiloensis banyak dibudidayakan di Republik Chile, Equador dan Peru. Tanaman hasil seleksi berbuah putih pertama kali didomestikasi oleh suku Mapuche. Ukuran bunga dan buahnya lebih besar dari ketiga subspesies lainnya. Tanaman dengan ciri pangkal pelepah daun (petiole) berbulu ini didatangkan langsung dari Repubik Chile menuju Eropa di sekitar awal aba ke-18. Tanaman ini sering digunakan sebagai indukan untuk dijadikan obyek pembudidayaan.
Di sekitar wilayah selatan dari Republik Chili, F. chiloensis mampu tumbuh secara spontan di bawah kondisi lingkungan alam yang beraneka ragam. Mulai dari daerah pesisir, wilayah berpasir di sekitar area pemecah ombak, kaki-kaki bukit, dan sering ditemui berbaur dengan semak belukar yang biasa tumbuh pada tanah vulkanik. Spesies ini juga dapat dijumpai di lahan budidaya pada pekarangan keluarga, dimana kegiatan budidaya dilakukan secara turun-temurun.
Fragaria virginiana:
Terdapat 4 (empat) subspesies dari F. virginiana yang telah ditemukan, yakni: subspesies virginiana, glauca, platipetala dan grayana. Namun, yang paling sering dipelajari adalah F. virginiana subspesies virginiana dan F. virginiana subspesies glauca. F virginiana subsp. virginiana dapat ditemukan di seluruh wilayah timur Amerika Utara, dari hutan boreal di Ontario, Quebec dan Newfoundland, dibatasi di utara oleh hutan subarktik hingga hutan gugur di pegunungan Applachian dan dataran tinggi Piedmont di selatan.
Daftar Pustaka:
Husaini A M, Neri D, 2016. Strawberry: Growth, Development, and Disease. CAB International.
Budidaya tanaman strawberry di berbagai daerah akan menghadapi beberapa kendala yang harus diatasi terkait dengan pencarian gen tanaman baru dari spesies yang hidup di alam bebas. Kualitas buah, karakteristik penunjang, rasa dan aroma yang lebih baik serta kandungan berbagai zat dalam makanan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia (seperti: kaya akan zat antioksidan) merupakan kualitas yang diharapkan oleh konsumen di masa ini. Usaha untuk mengurangi penggunaan pestisida pada sistem pertanian berkelanjutan membutuhkan pengenalan varietas baru yang tahan akan hama dan penyakit yang menjangkit tanaman budidaya. Gen yang tahan terhadap berbagai stress abiotic (cuaca ekstrim) diperlukan pada lahan budidaya yang semakin meluas serta ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim. Hal ini merupakan tujuan kegiatan pemuliaan genetik pada tanaman strawberry.
Selama setengah abad terakhir, program pemuliaan tanaman strawberry telah berkembang pesat. Jumlah pendaftaran varietas baru pada tanaman strawberry sekitar 92 buah hanya dalam kurun waktu satu tahun. Walaupun, sebenarnya genetika dasar yang terdapat pada varietas modern sangat terbatas. Hingga tahun 1990, varietas yang paling sering ditanam hanya berasal dari 10 genotip parental. Efek yang ditimbulkan dari kegiatan di atas masih belum diketahui secara pasti. Hanya saja spesies ini dapat dipastikan berupa octoploid, sehingga pelestarian tanaman ini punya presentase besar dalam menganekaragamkan variabilitas dalam salinan genom. Keterangan penguatan polimorfik DNA secara acak (Randomly Amplified Pholimorphic DNA/ RAPD) digunakan pada sejumlah besar kultivar komersial yang telah menunjukkan adanya nilai variabilitas yang cukup dari genotip octoploid yang telah dibudidayakan. Beberapa penulis juga telah menguatkan kesimpulan ini, tercatat setelah 200 tahun dilakukannya pemuliaan tanaman dapat menghasilkan sedikit penurunan variabilitas genetik strawberry yang dibudidayakan.
Studi baru menunjukkan strategi pemuliaan yang menarik melalui pemilihan independen pada genotip liar F.virginiana dan F. chiloensis yang kemudian digunakan untuk membangun struktur hibrida F. x annanassa dari klon yang luar biasa. Dengan cara ini, kemungkinan kehadiran gen yang tidak menguntungkan dapat dikurangi yang terkait erat pada gen untuk kepentingan agronomi. Beberapa karakteristik yang menarik juga telah ditemukan pada spesies lain, seperti F. vesca, F. moschata, dan F. viridis. Namun, mengingat area persebaran spesies F. chiloensis dan F. virginiana yang luas, ada kemungkinan bahwa masih terdapat sejumlah besar sumber daya genetik dalam populasi alami dari dua spesies parental tersebut, begitu juga pada spesies hibrid pada populasi alami dari keduanya.
Sejarah tanaman strawberry:
Genus Fragaria merupakan salah satu anggota dari famili Rosaceae. Secara historis, asal kata Fragas telah ada sekitar tahun 23-79 M di dalam tulisan-tulisan Pliny. Koloni pertama di daerah sekitar Amerika Utara diketahui telah melakukan budidaya strawberry murni (Fragaria virginiana) berupa tanaman yang kokoh dengan ketahanan hidup yang tinggi di saat suhu yang dingin dan masa kekeringan. Awal tahun 1600-an, F. virginiana diimpor ke Eropa dari Amerika Utara. Tahun 1700-an, para penjelajah menemukan tanaman strawberry yang tumbuh liar di Republik Chili, Fragaria chiloensis yang buahnya dapat tumbuh besar tetapi tidak cocok tumbuh pada berbagai iklim. Di Eropa Utara, termasuk juga Perancis telah dapat membudidayakan strawberry hutan Fragaria vesca (L.) sejak tahun 1300-an. Tanaman ini banyak disukai dikarenakan bunganya yang mempunyai daya tarik serta rasa buahnya saat telah masak. Ada juga strawberry muski (Fragaria moschata) yang telah dibudidayakan di Eropa dan Rusia sejak berabad-abad lamanya. Strawberry muski berwarna merah cerah hingga warna ungu yang memiliki kandungan kuat zat memabukkan seperti halnya pada buah anggur muskal.
Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Fragaria
Spesies : Fragaria sp.
Fragaria chiloensis:
Sering dikenal dengan strawberry pantai, merupakan jenis octoploid yang dapat dijumpai di Benua Amerika. Spesies ini terbagi dalam 4 (empat) subspesies, dua spesies pertama tersebar di belahan utara, yakni: F. chiloensis subsp. pacifica dan F. chiloensis subsp. lucida. Subspesies ini mudah ditemukan mulai dari Alaska hingga California di sepanjang hamparan pantai samudra pasifik dengan ciri buah berukuran kecil dan berwarna merah.
Fragaria chiloensis subsp. sandwichensis banyak terdapat di daerah pegunungan sekitar Hawaii dan Maui.
Fragaria chiloensis subsp. patagonica dengan buah berwarna merah memiliki area penyebaran di sekitar pegunungan wilayah pesisir, lembah-lembah di Republik Chile, serta pegunungan Andes di selatan Republik Chile hingga ke Argentina.
Fragaria chiloensis subsp. chiloensis banyak dibudidayakan di Republik Chile, Equador dan Peru. Tanaman hasil seleksi berbuah putih pertama kali didomestikasi oleh suku Mapuche. Ukuran bunga dan buahnya lebih besar dari ketiga subspesies lainnya. Tanaman dengan ciri pangkal pelepah daun (petiole) berbulu ini didatangkan langsung dari Repubik Chile menuju Eropa di sekitar awal aba ke-18. Tanaman ini sering digunakan sebagai indukan untuk dijadikan obyek pembudidayaan.
Di sekitar wilayah selatan dari Republik Chili, F. chiloensis mampu tumbuh secara spontan di bawah kondisi lingkungan alam yang beraneka ragam. Mulai dari daerah pesisir, wilayah berpasir di sekitar area pemecah ombak, kaki-kaki bukit, dan sering ditemui berbaur dengan semak belukar yang biasa tumbuh pada tanah vulkanik. Spesies ini juga dapat dijumpai di lahan budidaya pada pekarangan keluarga, dimana kegiatan budidaya dilakukan secara turun-temurun.
Fragaria virginiana:
Terdapat 4 (empat) subspesies dari F. virginiana yang telah ditemukan, yakni: subspesies virginiana, glauca, platipetala dan grayana. Namun, yang paling sering dipelajari adalah F. virginiana subspesies virginiana dan F. virginiana subspesies glauca. F virginiana subsp. virginiana dapat ditemukan di seluruh wilayah timur Amerika Utara, dari hutan boreal di Ontario, Quebec dan Newfoundland, dibatasi di utara oleh hutan subarktik hingga hutan gugur di pegunungan Applachian dan dataran tinggi Piedmont di selatan.
Daftar Pustaka:
Husaini A M, Neri D, 2016. Strawberry: Growth, Development, and Disease. CAB International.
Comments
Post a Comment