Tingginya angka produksi komoditi biasanya berbanding terbalik dengan efektifitas kegiatan penyimpanan (storaging) di negara-negara tropis. Hal ini dikarenakan perubahan cuaca yang dapat berganti sewaktu-waktu dan mengakibatkan produk segar menjadi lebih cepat rusak. Jamur dan bakteri lebih cepat tumbuh dan menyebabkan produk segar terjangkit penyakit hingga mengalami kebusukan.
Pembuatan gudang penyimpanan terpadu diarahkan agar dapat menjaga kapasitas kesegaran produk segar (perikanan, pertanian dan peternakan). Akan tetapi, waktu penyimpanan juga dibatasi karena kerusakan juga dapat terjadi di dalam gudang meski sangat kecil.
Produk segar hanya dapat bertahan baik dalam dua hingga tiga hari saja pada kondisi lingkungan. Berbeda halnya dengan produk kering yang biasanya dapat disimpan hingga tiga sampai enam bulan dengan tingkat kerusakan minimal. Penyimpanan produk segar diarahkan untuk mendorong jangka waktu kesegaran melebihi batasan kondisi lingkungan dengan mensterilkan tempat penyimpanan dari pertumbuhan jamur dan bakteri yang dapat mengurangi kesegaran dan menjadi media pertumbuhan berbagai penyakit.
Pembuatan gudang penyimpanan terpadu diarahkan agar dapat menjaga kapasitas kesegaran produk segar (perikanan, pertanian dan peternakan). Akan tetapi, waktu penyimpanan juga dibatasi karena kerusakan juga dapat terjadi di dalam gudang meski sangat kecil.
Produk segar hanya dapat bertahan baik dalam dua hingga tiga hari saja pada kondisi lingkungan. Berbeda halnya dengan produk kering yang biasanya dapat disimpan hingga tiga sampai enam bulan dengan tingkat kerusakan minimal. Penyimpanan produk segar diarahkan untuk mendorong jangka waktu kesegaran melebihi batasan kondisi lingkungan dengan mensterilkan tempat penyimpanan dari pertumbuhan jamur dan bakteri yang dapat mengurangi kesegaran dan menjadi media pertumbuhan berbagai penyakit.
Comments
Post a Comment