Skip to main content

Pengeringan ikan secara manual dan modern

        Proses pengawetan produk perikanan dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya dengan proses penghilangan kandungan air dari komoditi segar hingga kadar air yang dimilikinya sebatas sepuluh persen atau di bawahnya. Produk kering lebih tahan lama karena bakteri dan mikroba pembusuk dalam makanan sulit berkembang biak. Pengeringan produk dapat dilakukan dengan berbagai cara dan jenis peralatan disesuaaikan dengan kebutuhan produksi.

        Pengeringan secara manual sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Pembuatan ikan asin merupakan hal yang sering dijumpai di sekitar kawasan pantai dengan komoditi ikan segar yang melimpah. Proses pengeringan ikan bergantung pada intensitas panas dari matahari sehingga prosesnya dapat berjalan hingga berhari-hari bahkan untuk keseluruhan proses pengeringan dapat berakhir lebih dari seminggu.

        Di musim penghujan kegiatan produksi secara manual sering terkendala. Produsen berinovasi dengan pembuatan rumah asap untuk proses pengawetan dan pengeringan. Ikan segar yang sedianya dijemur di bawah terik matahari dipindahkan ke rumah-rumah pengasapan untuk menurunkan kadar air dari dalam produk. Rumah asap menggunakan tungku kayu atau arang sebagai bahan bakar untuk menghasilkan uap panas sehingga kandungan air dalam ikan segar tergantikan dengan uap panas dari si bahan bakar. Perapian harus diatur sedemikian rupa supaya ikan tidak terbakar dan matang secara bersama-sama.

        Perkembangan teknologi dewasa ini menambah wawasan pada para produsen baru agar tetap dapat melakukan inovasi. Tentu bagi para ibu yang suka memasak, cara pengeringan ikan segar telah banyak diutarakan pada forum memasak. Peralatan yang digunakan pun tidak susah untuk didapatkan. Hanya menggunakan tungku pemanas, microwave, atau mesin oven. Ikan segar yang telah dibersihkan diberi bumbu dan selanjutnya dimasukkan ke dalam tungku beberapa waktu hingga ikan matang. Teknik presto juga sering dijumpai dengan adanya alat panci presto yang khusus ditujukan agar dapat melunakkan bagian tulang ikan.

Tips menghasilkan ikan asap berkualitas:
1. Gunakan ikan yang berdaging tebal, karena daging ikan akan menyusut saat diasapi.
2. Agar matangnya merata, jarak antara tungku pengasapan dan ikan sebaiknya sekitar 90cm dengan suhu 70-80°C.
3. Gunakan bahan bakar brupa batok, daun dan akar kelapa karena dapat menghasilkan aroma yang khas.
4. Pastikan bentuk dan ukuran tungku pengasapan yang digunakan sesuai, agar ikan matang secara merata.

Daftar Pustaka
Redaksi AgroMedia, 2007. 22 Peluang Bisnis Makanan untuk Home Industry.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan istilah kebun, sawah, ladang dan taman

     Kebun adalah istilah yang digunakan untuk menamai suatu bentangan lahan pertanian yang memiliki cakupan area yang luas. Karakteristik yang menonjol adalah komoditi yang ditanam sejenis dengan kapasitas pengelolaan lahan yang tinggi. Tenaga kerja tergolong ahli sehingga tiap orang dapat menangani area pertanian yang luas. Nama ini lebih sering kita jumpai dengan penyebutan kata "perkebunan".      Sawah adalah lahan pertanian terarah dengan komoditi pertaniannya didominasi tanaman-tanaman jenis serealia. Di Indonesia, lahan persawahan sangat dikenal dengan tanaman padinya. Lahan pertanian untuk tanaman serealia diusahakan pada bentangan yang datar karena jenis tanaman ini mudah rubuh jika terkena tiupan angin kencang.      Ladang adalah jenis tanah tidur yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dengan komoditi umumnya sejenis palawija. Tanaman palawija tahan terhadap cuaca yang cenderung kering. Ladang memiliki kelebihan karena lokasinya dapat ditempatkan

Legalisasi industri mebel

     Legalisasi (pengesahan) permebelan menjadi bukti bahwasanya produk yang dihasilkan dari proses pengolahan dalam kegiatan manufaktur bahan baku kayu olahan berasal dari jalur yang aman tanpa memberikan efek kerusakan pada alam seperti ilegal logging / pembalakan liar, pencurian kayu industri, penggelapan bahan baku perkayuan serta kegiatan yang berpotensi merusak alam lainnya. Berikut merupakan syarat dan data perizinan yang berlaku di Indonesia: A. Industri Mebel 1. Surat Izin Usaha Perdagangan / SIUP Landasan Hukum: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 36/M-DAG/PER/9/2007 Persyaratan Permohonan Izin: untuk Perusahaan yang berbentuk CV. dan Firma, - Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan / Akta Notaris yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri - Fotokopi Kartu Tanda Penduduk/KTP Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan - Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan  - Foto Pemilik atau Pengurus atau Penang

Dekomposisi, Kontaminasi, Fermentasi dan Preservasi pada makanan

    Pembusukan / kerusakan produk makanan adakalanya berasal dari dekomposisi dan terkadang melalui kontaminasi zat tertentu. Keduanya mengalami perubahan kandungan nutrisi, tetapi dibedakan dengan adanya dekomposer dan zat kontaminan.     Dekomposer mengacu pada organisme yang dapat mempercepat terjadinya dekomposisi. Sedangkan, Zat kontaminan merupakan suatu zat yang tertambahkan dalam objek sehingga terjadi kontaminasi.     Organisme pendekomposisi diantaranya semut, belatung, jamur, dan bakteri. Perubahan nutrisi ditandai dengan berkurangnya protein terkandung akibat dekomposer dan muncul bau tidak sedap.     Kontaminasi bisa berasal dari organisme, zat kimia, maupun benda fisik yang jika termakan / dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi manusia. Gejala dan akibat yang ditimbulkan berbeda-beda, mulai dari mual hingga beresiko kanker.     Fermentasi pada umumnya, merupakan proses pengawetan dengan bantuan ragi. Glukosa dalam bahan baku makanan dirombak menghasil