Air merupakan kebutuhan vital dalam proses bertani dan bercocok tanam. Pembuatan konstruksi system pengairan tanaman dapat dibedakan antara irigasi dan instalasi pengairan. Dalam system irigasi dikenal istilah open-close (buka dan tutup) dan seringkali terhubung dengan reservoir air permukaan seperti waduk, danau dan bendungan buatan. Sedangkan instalasi air berada dalam lingkup lebih kecil dan terdapat istilah plug-in and remove (pasang dan lepas). Instalasi air dapat dipakai sewaktu-waktu setelah terpasang dan dihubungkan dengan tandon penyimpanan air.
Irigasi air digunakan untuk tanah pertanian dengan memperhitungkan ketinggian terhadap permukaan laut. Lahan pertanian di bagian atas dan dekat dengan reservoir air permukaan mendapat jatah irigasi air terlebih dahulu. Diikuti dengan lahan di bawahnya hingga giliran terakhir dan berputar menurut siklus tanam. Sedangkan instalasi air berada di dalam system pertanian terpadu dan berteknologi maju sehingga perputaran air dari sejak disiramkan, diserap tanah dan tanaman, sisa air rembesan, pengolahan air lanjutan hingga dapat digunakan kembali berada pada satu siklus.
Saluran irigasi biasanya berbentuk aliran sungai dan terhubung dari hilir hingga hulu. Untuk dapat masuk ke lahan pertanian, aliran air sungai diarahkan melalui pintu air irigasi yang dapat dibuka-tutup. Selanjutnya air akan mengalir pada batas-batas bedengan dari lahan (sawah). Ketinggian air dapat diatur dengan membuka dan menutup bedengan hingga kebutuhan air pada lahan dapat terpenuhi.
Instalasi air berupa pipa-pipa yang terhubung dengan pompa berbagai ukuran agar dapat menyirami tanaman yang sedang dibudidaya. Bentuk dari instalasi air bermacam-macam dan bergantung pada jenis dan ukuran dari tempat budidaya tanaman.
Irigasi air digunakan untuk tanah pertanian dengan memperhitungkan ketinggian terhadap permukaan laut. Lahan pertanian di bagian atas dan dekat dengan reservoir air permukaan mendapat jatah irigasi air terlebih dahulu. Diikuti dengan lahan di bawahnya hingga giliran terakhir dan berputar menurut siklus tanam. Sedangkan instalasi air berada di dalam system pertanian terpadu dan berteknologi maju sehingga perputaran air dari sejak disiramkan, diserap tanah dan tanaman, sisa air rembesan, pengolahan air lanjutan hingga dapat digunakan kembali berada pada satu siklus.
Saluran irigasi biasanya berbentuk aliran sungai dan terhubung dari hilir hingga hulu. Untuk dapat masuk ke lahan pertanian, aliran air sungai diarahkan melalui pintu air irigasi yang dapat dibuka-tutup. Selanjutnya air akan mengalir pada batas-batas bedengan dari lahan (sawah). Ketinggian air dapat diatur dengan membuka dan menutup bedengan hingga kebutuhan air pada lahan dapat terpenuhi.
Instalasi air berupa pipa-pipa yang terhubung dengan pompa berbagai ukuran agar dapat menyirami tanaman yang sedang dibudidaya. Bentuk dari instalasi air bermacam-macam dan bergantung pada jenis dan ukuran dari tempat budidaya tanaman.
Comments
Post a Comment