1. Pohon Jati (Tectona sp.)
Pohon jati bisa tumbuh di tempat dengan curah hujan 1.200 - 2.000 mm/ tahun serta suhu 27 - 36 °C, bahkan hingga kisaran 10 - 43 °C, baik di dataran rendah atau di dataran tinggi. Area yang sangat baik untuk perkembangan jati adalah tanah dengan ph 6 - 8, bahkan hingga ph 4,5 serta tidak tergenang air.
Dahulu tanaman jati yang berkualitas baik dapat dipanen setelah berumur 80 tahun. Kini telah dilakukan berbagai penelitian untuk memperpendek unur tanaman jati seperti adanya jati unggul, jati emas, jati solomon dan jati super. Tujuannya agar produktivitas meningkat (lebih tinggi) dibandingkan jati konvensional. Hanya saja untuk ukuran (medeling-nya) tidak bisa seukuran dengan jati konvensional.
Klasifikasi tanaman jati:
Kerajaan : Plantae (Tanaman)
Divisi : Magnolyophyta (Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping biji dua)
Bangsa : Lamiales
Keluarga : Lamiaceae
Marga : Tectona (Jati)
Jenis : Tectona sp.
Ada 3 spesies yang termasuk ke dalam genus Tectona yakni:
- Tectona grandis L.f.
- Tectona hamiltoniana Wall.
- Tectona phillipinensis Benth. & Hook.f.
Namun produk kayu jati yang tersebar di Indonesia biasanya hanya berasal dari 1 spesies dalam genus Tectona, yakni Tectona grandis saja. Selebihnya kayu didapat dari pohon jati dengan nama latin yang jauh dari marga Tectona, antara lain: Antocephalus cadamba (kayu Jabon), Gmelina arborea (kayu jati putih), Guettarda speciosa (kayu jati pasir) dan Peronema canescens (kayu jati sabrang/ sungkai).
2. Pohon Sengon (Albazia sp., Paraserianthes sp., dll)
Sengon sebetulnya merupakan spesies asli dari Indonesia Timur (Maluku dan Irian Jaya). Pada sekitar tahun 1870-an sengon dibawa ke Jawa tepatnya di Kebun Raya Bogor dan akhirnya menyebar ke seluruh Indonesia.
Klasifikasi tanaman sengon :
Kerajaan : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnolyophyta (Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping biji dua)
Bangsa : Fabales
Keluarga : Fabaceae
Marga : Albizia & Paraserianthes
Jenis : Albizia sp. & Paraserianthes sp.
Di dalam marga Albizia terdapat banyak sekali spesies yang digolongkan ke dalamnya. Sampai saat ini saja terhitung ada sebanyak 150 spesies dari marga Albizia yang telah diklasifikasikan. Tanaman dari marga Albizia ini dikenali dengan pertumbuhan batangnya yang cepat baik dari spesies pepohonan maupun semak perdu.
Sengon (Paraserianthes falcataria) termasuk famili Mimoceae, keluarga petai-petaian. Pohon yang tumbuh cepat dan bisa dijumpai dengan jumlah banyak di Indonesia. Sengon ini dapat tumbuh mulai dari pantai sampai dengan ketinggian 1600 mdpl tetapi sengon tumbuh maksimal pada ketinggian sampai 800 mdpl. Sengon secara alami tumbuh di Maluku, Papua hingga Kepulauan Solomon. Sengon termasuk tumbuhan paling cepat tumbuh (Fast Growing Species) dimana dapat utmbuh tinggi hingga 7 meter per tahun pada tahun pertama penanaman.
3. Pohon Mahoni (Swietenia sp.)
Syarat lokasi untuk budidaya mahoni diantaranya ketinggian lahan maksimum 1.500 meter dpl, curah hujan 1.524 - 5.085 mm/ tahun dan suhu udara 11 - 36°C. Tanaman ini dapat tumbuh di tempat yang gersang dengan sedikit air. Selain itu mahoni juga dapat tumbuh di daerah pasir payau. Lokasi yang baik untuk budidaya mahoni adalah daerah dengan sinar matahari langsung (tidak ternaungi).
Klasifikasi tanaman mahoni:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magniliopsida
Bangsa : Sapindales
Keluarga : Meliaceae
Marga : Swietenia
Jenis : Swietenia macrophylla
Pengembangbiakan atau perbanyakan tanaman mahoni dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara generatif menggunakan biji (bibit) dan vegetatif melalui pencangkokan dan okulasi. Memetik buah mahoni sebaiknya dilakukan sebelum buah merekah atau mengumpulkannya setelah jatuh dari pohon. Jika buah yang dipetik belum masak, jemur di bawah sinar matahari selama 1 - 4 hari. Setelah itu pisahkan bijinya dengan menggoyang atau menggaruk buah. Buah mahoni yang sudah masak dan kering akan pecah dengan sendirinya dan tinggal mengambil bagian bijinya.
4. Pohon Jabon (Anthocephalus sp.)
Budidaya jabon mulai dari bibit hingga panen memerlukan waktu sekitar 5 - 6 tahun. Untuk menghasilkan pendapatan setiap tahun, pola penanaman jabon harus bersama-sama dengan penanaman jenis tanaman lainnya yang dapat dipanen lebih cepat, seperti jenis kacang-kacangan, talas, jagung dan nanas. Umumnya jabon ditanam setahun terlebih dahulu baru setelah itu tanaman lainnya ditanam. Jarak tanam antar jabon umumnya 5 x 5 meter.
Klasifikasi tanaman jabon:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Rubiales
Keluarga : Rubiaceae
Marga : Anthocephalus
Jenis : Anthocephalus sp.
Ada dua spesies dalam marga Anthocephalus yang lebih dikenal oleh masyarakat karena kelebihannya dibandingkan dengan spesies lain, yakni Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus) dan Jabon Putih (Anthocephallus cadamba).
Penanaman jabon sebaiknya dilakukan pada musim hujan atau pada bulan November - Februari. Jika penanaman akan dilakukan di luar musim penghujan maka frekuensi penyiraman harus dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Pasalnya bibit jabon cukup peka terhadap kekeringan.
DAFTAR PUSTAKA:
Mulyana D, Asmarahman C. 2010. 7 Jenis Kayu Penghasil Rupiah. PT Agromedia Pustaka. Jagaraksa, Jaksel.
--------------, 2010. Bertanam Jabon. PT Agromedia Pustaka. Jagaraksa, Jaksel.
Purwanta S, Sumantoro P, 2015. Budidaya dan Bisnis Kayu Jati. Penebar Swadaya. Cibubur, Jaktim.
Supriyatun M, 2015. Buku Pintar Pembibitan Pohon Sengon.
https://id.wikipedia.org/wiki/Jati
Pohon jati bisa tumbuh di tempat dengan curah hujan 1.200 - 2.000 mm/ tahun serta suhu 27 - 36 °C, bahkan hingga kisaran 10 - 43 °C, baik di dataran rendah atau di dataran tinggi. Area yang sangat baik untuk perkembangan jati adalah tanah dengan ph 6 - 8, bahkan hingga ph 4,5 serta tidak tergenang air.
Dahulu tanaman jati yang berkualitas baik dapat dipanen setelah berumur 80 tahun. Kini telah dilakukan berbagai penelitian untuk memperpendek unur tanaman jati seperti adanya jati unggul, jati emas, jati solomon dan jati super. Tujuannya agar produktivitas meningkat (lebih tinggi) dibandingkan jati konvensional. Hanya saja untuk ukuran (medeling-nya) tidak bisa seukuran dengan jati konvensional.
Klasifikasi tanaman jati:
Kerajaan : Plantae (Tanaman)
Divisi : Magnolyophyta (Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping biji dua)
Bangsa : Lamiales
Keluarga : Lamiaceae
Marga : Tectona (Jati)
Jenis : Tectona sp.
Ada 3 spesies yang termasuk ke dalam genus Tectona yakni:
- Tectona grandis L.f.
- Tectona hamiltoniana Wall.
- Tectona phillipinensis Benth. & Hook.f.
Namun produk kayu jati yang tersebar di Indonesia biasanya hanya berasal dari 1 spesies dalam genus Tectona, yakni Tectona grandis saja. Selebihnya kayu didapat dari pohon jati dengan nama latin yang jauh dari marga Tectona, antara lain: Antocephalus cadamba (kayu Jabon), Gmelina arborea (kayu jati putih), Guettarda speciosa (kayu jati pasir) dan Peronema canescens (kayu jati sabrang/ sungkai).
2. Pohon Sengon (Albazia sp., Paraserianthes sp., dll)
Sengon sebetulnya merupakan spesies asli dari Indonesia Timur (Maluku dan Irian Jaya). Pada sekitar tahun 1870-an sengon dibawa ke Jawa tepatnya di Kebun Raya Bogor dan akhirnya menyebar ke seluruh Indonesia.
Klasifikasi tanaman sengon :
Kerajaan : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnolyophyta (Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping biji dua)
Bangsa : Fabales
Keluarga : Fabaceae
Marga : Albizia & Paraserianthes
Jenis : Albizia sp. & Paraserianthes sp.
Di dalam marga Albizia terdapat banyak sekali spesies yang digolongkan ke dalamnya. Sampai saat ini saja terhitung ada sebanyak 150 spesies dari marga Albizia yang telah diklasifikasikan. Tanaman dari marga Albizia ini dikenali dengan pertumbuhan batangnya yang cepat baik dari spesies pepohonan maupun semak perdu.
Sengon (Paraserianthes falcataria) termasuk famili Mimoceae, keluarga petai-petaian. Pohon yang tumbuh cepat dan bisa dijumpai dengan jumlah banyak di Indonesia. Sengon ini dapat tumbuh mulai dari pantai sampai dengan ketinggian 1600 mdpl tetapi sengon tumbuh maksimal pada ketinggian sampai 800 mdpl. Sengon secara alami tumbuh di Maluku, Papua hingga Kepulauan Solomon. Sengon termasuk tumbuhan paling cepat tumbuh (Fast Growing Species) dimana dapat utmbuh tinggi hingga 7 meter per tahun pada tahun pertama penanaman.
3. Pohon Mahoni (Swietenia sp.)
Klasifikasi tanaman mahoni:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magniliopsida
Bangsa : Sapindales
Keluarga : Meliaceae
Marga : Swietenia
Jenis : Swietenia macrophylla
Pengembangbiakan atau perbanyakan tanaman mahoni dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara generatif menggunakan biji (bibit) dan vegetatif melalui pencangkokan dan okulasi. Memetik buah mahoni sebaiknya dilakukan sebelum buah merekah atau mengumpulkannya setelah jatuh dari pohon. Jika buah yang dipetik belum masak, jemur di bawah sinar matahari selama 1 - 4 hari. Setelah itu pisahkan bijinya dengan menggoyang atau menggaruk buah. Buah mahoni yang sudah masak dan kering akan pecah dengan sendirinya dan tinggal mengambil bagian bijinya.
4. Pohon Jabon (Anthocephalus sp.)
Budidaya jabon mulai dari bibit hingga panen memerlukan waktu sekitar 5 - 6 tahun. Untuk menghasilkan pendapatan setiap tahun, pola penanaman jabon harus bersama-sama dengan penanaman jenis tanaman lainnya yang dapat dipanen lebih cepat, seperti jenis kacang-kacangan, talas, jagung dan nanas. Umumnya jabon ditanam setahun terlebih dahulu baru setelah itu tanaman lainnya ditanam. Jarak tanam antar jabon umumnya 5 x 5 meter.
Klasifikasi tanaman jabon:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Rubiales
Keluarga : Rubiaceae
Marga : Anthocephalus
Jenis : Anthocephalus sp.
Ada dua spesies dalam marga Anthocephalus yang lebih dikenal oleh masyarakat karena kelebihannya dibandingkan dengan spesies lain, yakni Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus) dan Jabon Putih (Anthocephallus cadamba).
Penanaman jabon sebaiknya dilakukan pada musim hujan atau pada bulan November - Februari. Jika penanaman akan dilakukan di luar musim penghujan maka frekuensi penyiraman harus dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Pasalnya bibit jabon cukup peka terhadap kekeringan.
DAFTAR PUSTAKA:
Mulyana D, Asmarahman C. 2010. 7 Jenis Kayu Penghasil Rupiah. PT Agromedia Pustaka. Jagaraksa, Jaksel.
--------------, 2010. Bertanam Jabon. PT Agromedia Pustaka. Jagaraksa, Jaksel.
Purwanta S, Sumantoro P, 2015. Budidaya dan Bisnis Kayu Jati. Penebar Swadaya. Cibubur, Jaktim.
Supriyatun M, 2015. Buku Pintar Pembibitan Pohon Sengon.
https://id.wikipedia.org/wiki/Jati
Comments
Post a Comment