Telur ayam konsumsi dapat dibedakan menurut jenis perlakuan terhadap ayam petelurnya pada saat diternak. Proses pemberian pakan unggas, jenis pakan, daya gerak unggas dalam kandang dan kualitas hidup si 'ayam' diperhitungkan dalam menentukan jenis telur ayam. Berikut jenis telur ayam konsumsi yang telah ada maupun akan segera berkembang di Indonesia:
1. Telur ayam caged
Telur ayam didapat dari daerah industri penghasil telur ayam, dimana ternak unggas khususnya ayam petelur diternakkan secara intensif dan teratur. Pemberian pakan ayam dilakukan teratur minimal 3 kali dalam sehari, karena pemberian pakan dengan intensitas tinggi dan diberikan dalam jumlah sedikit-sedikit terbukti lebih efektif. Ciri khas pada telur jenis ini ditunjukkan dengan sistem perkandangan unggas yang berbentuk pagar bersusun ke atas dan menyamping. Ayam dikandangkan dengan intensitas tinggi tetapi pergerakannya dibatasi dan biasanya pakan yang diberikan merupakan pakan manufaktur/ pabrikan karena lebih praktis saat pemberian pakan dan penyimpanannya. Pakan pabrikan biasanya juga mudah didapat sehingga peternak umumnya memilih menggunakan jenis pakan ini.
2. Telur ayam free range
Telur didapat dari peternakan unggas yang membebas-liarkan si unggas khususnya dalam hal mencari makan dalam rentang waktu hampir sepanjang hari. Pemeliharaannya mirip dengan jenis ayam lokal yang dapat ditemui di daerah pedesaan. Peternak menyediakan area kandang yang lebih terbuka agar ayam petelur lebih fresh dan sehat. Pakan yang didapat dari alam sekitar yang telah dikondisikan untuk unggas akan lebih mencukupi kaitannya dengan nutrisi yang terkandung dalam telur dan daging ayam. Pemeliharaan secara free range merupakan cikal bakal industri peternakan unggas organik dan proses sertifikasinya sedang dijalankan. Bisa jadi telur organik yang Anda temukan di supermarket berasal dari peternakan free range ini.
3. Telur ayam pastured
Telur jenis ini didapat dari spesifikasi yang lebih mendalam dari jenis free range. Unggas dalam peternakan diberi perlakuan sebaik-baiknya. Seluruh aktivitas unggas sepanjang hari dipelajari agar tidak ada perlakuan manusia yang menimbulkan stress pada unggas. Ayam pastured pada kategori yang tinggi mungkin hampir dapat disejajarkan dengan ayam hutan atau ayam di alam liar pada umumnya yang hampir sama sekali tidak diganggu oleh campur tangan manusia. Ayam dibiarkan hidup sebagaimana mestinya seperti di alam terbuka. Beberapa literasi menunjukkan bahwa ayam pastured dibawa dari kandang jenis free range ke daerah gembala ayam berupa padang rumput atau jenis lainnya yang berpotensi besar merupakan tempat mencari makan si ayam. Ayam dibiarkan mencari makan di alam hingga kenyang, kembali ke kandang free range dan bertelur. Telur ayam pastured memiliki bentuk sama persis dengan telur ayam pada umumnya dengan kandungan nutrisi yang mirip namun dapat dikatakan lebih tinggi dari telur ayam dari dua jenis di atas.
Konsumen global lebih menghendaki kondisi pemeliharaan ayam yang semakin sehat dan lebih menaikkan kualitas hidup ayam dengan memberinya kondisi ruang hidup yang fresh dan alami. Barangkali kualitas telur ayam sendiri dapat meningkat setelah ayam diperlakukan sebagaimana mestinya.
Comments
Post a Comment