Pakan sapi didapat setidaknya dari 4 (empat) jenis kegiatan, yakni: pencarian pakan rerumputan, pemberian pakan pabrikan, pencampuran pakan fermentat dan pembuatan pakan feeder. Berikut penjelasan keempat jenis proses mendapatkan pakan sapi:
1. Grazing
Berupa rerumputan, jerami, legum dan berbagai jenis serat kasar dari tumbuh-tumbuhan liar maupun tanaman hasil budidaya yang diperuntukkan sebagai pakan sapi. Metode ini dapat dilakukan jika daerah peternakan sapi berada di kawasan yang banyak ditumbuhi rerumputan liar ataupun budidaya tanaman yang sesuai dengan kriteria pakan sapi. Kegiatan grazing dapat disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja atau jumlah ternak sapi. Jumlah tenaga kerja yang lebih banyak memungkinkan grazing dilakukan oleh orang sedangkan ternak sapi dibiarkan di kandang pembesaran atau kandang penggemukan. Berbanding terbalik apabila jumlah sapi yang lebih banyak, jika terjadi demikian maka grazing dilakukan dengan menggembalakan sapi ke padang rumput dan daerah berpotensi pakan serat kasar tinggi. Kegiatan grazing paling sering dilakukan karena tingkat kemudahannya terlebih di daerah pedesaan yang kaya rumput dan jenis pakan dengan serat kasar yang sejajar dengannya.
2. Manufaktur
Berupa produk serealia maupun turunannya yang ditujukan secara khusus untuk pakan sapi karena nilai serat kasar dan gizi yang terkandung di dalamnya. Dari sisi peternak, pakan jenis pabrikan biasanya dipakai pada saat cuaca hujan atau saat rerumputan sulit didapat. Produk manufaktur untuk jenis pakan ini sangat bermacam-macam dari segi bahan dan kualitasnya. Pakan sapi jenis ini dipilih karena lebih mudah untuk disimpan dan diberikan kepada ternak sapi.
3. Fermentasi
Merupakan proses perlakuan lanjutan dari kegiatan grazing. Kegiatan fermentasi sering dilakukan apabila kapasitas grazing yang besar atau saat kondisi cuaca buruk sebagai pilihan pakan selain jenis manufaktur. Serat kasar yang masih berupa raw-material (bahan baku fermentasi) kemudian disimpan dalam wadah tertutup, dikondisikan dan diberikan mikrobakteri sebagai pelaku fermentasi. Kegiatan fermentasi berjalan pada kondisi anaerob/kedap udara dan menghasilkan kalor/panas dari dalam campuran. Fermentasi akan merubah tekstur bahan dasar menjadi lebih mudah dicerna oleh ternak sapi. Dibutuhkan tempat tersendiri untuk melakukan fermentasi karena produk fermentat hanya bisa digunakan sebagai pakan setelah beberapa minggu lamanya. Kandungan nutrisi dalam pakan fermentasi diketahui lebih tinggi dibandingkan dengan bahan dasarnya sehingga proses penyimpanan seperti ini akan lebih baik jika dibandingkan dengan pengeringan di gudang penyimpanan pakan saja.
4. Feeder
Berupa gulungan/lembaran pakan segar. Proses pembuatannya menggunakan biji-bijian yang dikecambahkan dan ditumbuhkan hingga sejengkal tangan pada media pertumbuhan tanpa menggunakan tanah. Feeder berasal dari bibit tanaman biji-bijian (seperti: padi, gandum, jagung) dan beberapa jenis sayuran yang ditujukan sebagai pakan ternak sapi. Pembuatan feeder secara sederhana dapat dilakukan dengan membasahi biji-bijian yang masih dapat tumbuh di atas nampan dan dipelihara setidaknya 3-4 minggu. Setelah berupa bibit tanaman yang agak meninggi ini, feeder sudah dapat diberikan kepada ternak sapi. Jenis pakan yang satu ini mungkin paling disukai ternak karena nutrisinya yang paling tinggi.
Peternak sapi seringkali memilih untuk menggunakan beberapa variasi pakan di atas dan tidak mencukupkan pada satu jenis saja. Penggunaan pakan secara teratur dan terarah akan menghasilkan produk ternak yang bermutu baik. Kualitas ternak tidak hanya berdasar pada jenis pakan yang dikonsumsi saja melainkan kegiatan peternakan secara umum dan kondisi ruang lingkup di sekitar peternakan pastinya akan berpengaruh secara faktual.
1. Grazing
Berupa rerumputan, jerami, legum dan berbagai jenis serat kasar dari tumbuh-tumbuhan liar maupun tanaman hasil budidaya yang diperuntukkan sebagai pakan sapi. Metode ini dapat dilakukan jika daerah peternakan sapi berada di kawasan yang banyak ditumbuhi rerumputan liar ataupun budidaya tanaman yang sesuai dengan kriteria pakan sapi. Kegiatan grazing dapat disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja atau jumlah ternak sapi. Jumlah tenaga kerja yang lebih banyak memungkinkan grazing dilakukan oleh orang sedangkan ternak sapi dibiarkan di kandang pembesaran atau kandang penggemukan. Berbanding terbalik apabila jumlah sapi yang lebih banyak, jika terjadi demikian maka grazing dilakukan dengan menggembalakan sapi ke padang rumput dan daerah berpotensi pakan serat kasar tinggi. Kegiatan grazing paling sering dilakukan karena tingkat kemudahannya terlebih di daerah pedesaan yang kaya rumput dan jenis pakan dengan serat kasar yang sejajar dengannya.
2. Manufaktur
Berupa produk serealia maupun turunannya yang ditujukan secara khusus untuk pakan sapi karena nilai serat kasar dan gizi yang terkandung di dalamnya. Dari sisi peternak, pakan jenis pabrikan biasanya dipakai pada saat cuaca hujan atau saat rerumputan sulit didapat. Produk manufaktur untuk jenis pakan ini sangat bermacam-macam dari segi bahan dan kualitasnya. Pakan sapi jenis ini dipilih karena lebih mudah untuk disimpan dan diberikan kepada ternak sapi.
3. Fermentasi
Merupakan proses perlakuan lanjutan dari kegiatan grazing. Kegiatan fermentasi sering dilakukan apabila kapasitas grazing yang besar atau saat kondisi cuaca buruk sebagai pilihan pakan selain jenis manufaktur. Serat kasar yang masih berupa raw-material (bahan baku fermentasi) kemudian disimpan dalam wadah tertutup, dikondisikan dan diberikan mikrobakteri sebagai pelaku fermentasi. Kegiatan fermentasi berjalan pada kondisi anaerob/kedap udara dan menghasilkan kalor/panas dari dalam campuran. Fermentasi akan merubah tekstur bahan dasar menjadi lebih mudah dicerna oleh ternak sapi. Dibutuhkan tempat tersendiri untuk melakukan fermentasi karena produk fermentat hanya bisa digunakan sebagai pakan setelah beberapa minggu lamanya. Kandungan nutrisi dalam pakan fermentasi diketahui lebih tinggi dibandingkan dengan bahan dasarnya sehingga proses penyimpanan seperti ini akan lebih baik jika dibandingkan dengan pengeringan di gudang penyimpanan pakan saja.
4. Feeder
Berupa gulungan/lembaran pakan segar. Proses pembuatannya menggunakan biji-bijian yang dikecambahkan dan ditumbuhkan hingga sejengkal tangan pada media pertumbuhan tanpa menggunakan tanah. Feeder berasal dari bibit tanaman biji-bijian (seperti: padi, gandum, jagung) dan beberapa jenis sayuran yang ditujukan sebagai pakan ternak sapi. Pembuatan feeder secara sederhana dapat dilakukan dengan membasahi biji-bijian yang masih dapat tumbuh di atas nampan dan dipelihara setidaknya 3-4 minggu. Setelah berupa bibit tanaman yang agak meninggi ini, feeder sudah dapat diberikan kepada ternak sapi. Jenis pakan yang satu ini mungkin paling disukai ternak karena nutrisinya yang paling tinggi.
Peternak sapi seringkali memilih untuk menggunakan beberapa variasi pakan di atas dan tidak mencukupkan pada satu jenis saja. Penggunaan pakan secara teratur dan terarah akan menghasilkan produk ternak yang bermutu baik. Kualitas ternak tidak hanya berdasar pada jenis pakan yang dikonsumsi saja melainkan kegiatan peternakan secara umum dan kondisi ruang lingkup di sekitar peternakan pastinya akan berpengaruh secara faktual.
Comments
Post a Comment