Skip to main content

Perbedaan Lada dan Ketumbar

Dari segi penamaan dalam bahasa latin, kedua tanaman ini dibedakan dengan Piper nigrum untuk lada dan Coriandrum sativum untuk ketumbar. Lada berasal dari keluarga sirih-sirihan (Piperaceae) sedangkan ketumbar berasal dari keluarga adas-adasan (Apiaceae). Biji dari kedua tanaman ini sering disandingkan dengan masakan sebagai bumbu penyedap alami yang bersifat menghangatkan seperti halnya jahe dalam minuman dan memberi sedikit rasa pedas menyengat (bukan pedas membara seperti sifat cabai, capsaicin) sehingga cocok digunakan di daerah tropis maupun lainnya saat turun hujan atau cuaca dingin.

Varietas Lada
    Terdapat lebih dari 600 varietas lada yang dibudidaya di belahan dunia. Namun tidak semua jenisnya dikenal sebagai bagian dari rempah-rempah. Sejarah mencatat bahwa hibrida pertama lada dilakukan pada 1966 yang dikenal dengan nama Panniyur 1. Nama jenis lada ini diambil dari tempat bernama Panniyoor, sebuah desa yang terletak di Kannur, Kerala, India. Lada tumbuh baik di daerah dengan ketinggian di atas 600 mdpl dan mengandung banyak humus. Tanaman lada banyak ditemukan di Indonesia baik tumbuh liar maupun dibudidayakan menjadi bagian dari tanaman perkebunan. Tanaman ini memiliki keunggulan karena sifatnya yang merambat ke atas (vertikal) sehingga cocok disandingkan dengan perkebunan karet maupun hutan kayu rakyat.

Varietas Ketumbar
    Yang sering tersedia ada 2 varietas, yakni Coriandrum sativum varietas vulgare dan microcarpum. Ketumbar dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 2.000 mdpl. Segala jenis tanah cocok dengan ketumbar tetapi yang terbaik jenis tanah lempung bersolum. Curah hujan yang dikehendaki 1.000-2.000 mm per tahun. Ketumbar berkembang biak dengan biji. Di pulau Jawa, ketumbar ditanam di dataran tinggi. Pekebun di Cipanas, Bogor misalnya menanam terna ini disela-sela bedengan wortel.

Daftar Pustaka:
Putra M S. Menjadi Kaya Raya dengan Lada: Teknik Budidaya Lada Kualitas Ekspor
Trubus InfoKit Juni'09 Vol7. Minyak Asiri
Utami P & Tim Lentera. Tanaman Obat untuk Mengatasi Rematik dan Asam Urat
wikipedia.org/wiki/Lada dan Ketumbar


Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan istilah kebun, sawah, ladang dan taman

     Kebun adalah istilah yang digunakan untuk menamai suatu bentangan lahan pertanian yang memiliki cakupan area yang luas. Karakteristik yang menonjol adalah komoditi yang ditanam sejenis dengan kapasitas pengelolaan lahan yang tinggi. Tenaga kerja tergolong ahli sehingga tiap orang dapat menangani area pertanian yang luas. Nama ini lebih sering kita jumpai dengan penyebutan kata "perkebunan".      Sawah adalah lahan pertanian terarah dengan komoditi pertaniannya didominasi tanaman-tanaman jenis serealia. Di Indonesia, lahan persawahan sangat dikenal dengan tanaman padinya. Lahan pertanian untuk tanaman serealia diusahakan pada bentangan yang datar karena jenis tanaman ini mudah rubuh jika terkena tiupan angin kencang.      Ladang adalah jenis tanah tidur yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dengan komoditi umumnya sejenis palawija. Tanaman palawija tahan terhadap cuaca yang cenderung kering. Ladang memiliki kelebihan karena lokasinya dapat ditempatkan

Legalisasi industri mebel

     Legalisasi (pengesahan) permebelan menjadi bukti bahwasanya produk yang dihasilkan dari proses pengolahan dalam kegiatan manufaktur bahan baku kayu olahan berasal dari jalur yang aman tanpa memberikan efek kerusakan pada alam seperti ilegal logging / pembalakan liar, pencurian kayu industri, penggelapan bahan baku perkayuan serta kegiatan yang berpotensi merusak alam lainnya. Berikut merupakan syarat dan data perizinan yang berlaku di Indonesia: A. Industri Mebel 1. Surat Izin Usaha Perdagangan / SIUP Landasan Hukum: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 36/M-DAG/PER/9/2007 Persyaratan Permohonan Izin: untuk Perusahaan yang berbentuk CV. dan Firma, - Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan / Akta Notaris yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri - Fotokopi Kartu Tanda Penduduk/KTP Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan - Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan  - Foto Pemilik atau Pengurus atau Penang

Dekomposisi, Kontaminasi, Fermentasi dan Preservasi pada makanan

    Pembusukan / kerusakan produk makanan adakalanya berasal dari dekomposisi dan terkadang melalui kontaminasi zat tertentu. Keduanya mengalami perubahan kandungan nutrisi, tetapi dibedakan dengan adanya dekomposer dan zat kontaminan.     Dekomposer mengacu pada organisme yang dapat mempercepat terjadinya dekomposisi. Sedangkan, Zat kontaminan merupakan suatu zat yang tertambahkan dalam objek sehingga terjadi kontaminasi.     Organisme pendekomposisi diantaranya semut, belatung, jamur, dan bakteri. Perubahan nutrisi ditandai dengan berkurangnya protein terkandung akibat dekomposer dan muncul bau tidak sedap.     Kontaminasi bisa berasal dari organisme, zat kimia, maupun benda fisik yang jika termakan / dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi manusia. Gejala dan akibat yang ditimbulkan berbeda-beda, mulai dari mual hingga beresiko kanker.     Fermentasi pada umumnya, merupakan proses pengawetan dengan bantuan ragi. Glukosa dalam bahan baku makanan dirombak menghasil