Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

Jenis pohon berkayu untuk budidaya

1. Pohon Jati ( Tectona sp.)               Pohon jati bisa tumbuh di tempat dengan curah hujan 1.200 - 2.000 mm/ tahun serta suhu 27 - 36 °C, bahkan hingga kisaran 10 - 43  °C, baik di dataran rendah atau di dataran tinggi. Area yang sangat baik untuk perkembangan jati adalah tanah dengan ph 6 - 8, bahkan hingga ph 4,5 serta tidak tergenang air.                Dahulu tanaman jati yang berkualitas baik dapat dipanen setelah berumur 80 tahun. Kini telah dilakukan berbagai penelitian untuk memperpendek unur tanaman jati seperti adanya jati unggul, jati emas, jati solomon dan jati super. Tujuannya agar produktivitas meningkat (lebih tinggi) dibandingkan jati konvensional. Hanya saja untuk ukuran (medeling-nya) tidak bisa seukuran dengan jati konvensional.         Klasifikasi tanaman jati:               Kerajaan   :             Plantae                           (Tanaman)               Divisi        :             Magnolyophyta             (Berbunga)               Kelas        :    

Buruh tani musiman

     Di berbagai daerah masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh penggiat pertanian sebagian besar muncul secara musiman dengan ciri khas permintaan tenaga kerja dalam jumlah relatif besar untuk menyelesaikan tugas di lingkungan produksi dimana waktunya tidak menentu (akibat perubahan cuaca dan kondisi iklim setempat).      Masalah yang terkait dengan kebutuhan tenaga kerja musiman secara signifikan atau buruh sewaan diobservasi di banyak negara maju seperti: Australia, Selandia Baru, Kanada, AS dan sebagian benua Eropa.      Di beberapa daerah tenaga kerja musiman dipekerjakan namun lahan pertanian tidak terkonsentrasi di wilayah tersebut karena membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar untuk mendukung kegiatan produksi pertanian.      Di daerah lain yang pertumbuhan industri pertaniannya telah maju seperti di daerah California, Florida dan Washington permintaan tenaga kerja musiman secara signifikan diperlukan pada kegiatan produksi buah dan sayur yang dilakukan secara inte

Tenaga kerja pertanian

      Pertanian termasuk ke dalam  industri pokok yang berkaitan dengan produksi mesin, pupuk, konsentrat untuk ternak, agrokimia, air dan agroproses yang membutuhkan tenaga kerja secara intensif. Untuk memenuhi permintaan global yang mengalami peningkatan, tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan pertanian pun semakin melonjak dan dianggap penting. Batasan pertanian pun semakin berkembang ke daerah yang tidak ideal untuk kegiatan bertani. Hal ini diartikan dengan peningkatan permintaan tenaga kerja yang tidak sebanding dengan capaian peningkatan produksi pangan. Dalam banyak kasus, biaya tenaga kerja dapat mewakili hingga 20-50% dari total biaya input produksi pertanian termasuk biaya produksi dan mengangkut input seperti pupuk. Tanah yang kekurangan nutrisi tidak hanya membutuhkan pupuk dalam jumlah besar tetapi juga berkemungkinan membutuhkan volume air irigasi yang besar. Dalam beberapa kasus, air harus dipompa terlebih dahulu dari lapisan tanah dalam. Hal ini disebabkan oleh sem